Episode 34

14.3K 392 32
                                    

🍁 HAPPY READING 🍁

Sebelumnya terima kasih buat klean yang sudah setia sampai episode ini, yang tidak pernah lupa untuk meninggalkan jejak vote dan komennya..

Maaf buat kalian, aku baru update lagi..Soalnya Cici sibuk banget bikin pesenan cookies tahun baru guys, jadi gak ada waktu buat mengkhayal cerita si Dim-Chin, kecapean juga, karena banyak yang tanya, jadi Cici usahain ini untuk update demi klean yang setia dan selalu menantikan ceritanya.

Lope.. lope.. guys
Follow Cici oke!!

*****

Krruuuuukk.. suara perut Chintya.

"Mas, laper..!!" Kata Chintya sambil memegang perutnya karena kelaperan.

"Astaga!! Iya lah pasti kamu laper sayang, ini kan udah sore.." jawab Dimas.

"Jam berapa ini mas?" Tanya Chintya karena tidak ada jam dinding dikamarnya.

"Jam 5 sore sayang.." jawab Dimas.

"Ya ampun mas, ini bukan sore lagi tapi udah mau malam tau, terus anak-anak kemana yah? Kok dari kita dikamar aku enggak denger suara berisik mereka? Biasanya kan rame banget."

"Tadi setelah mereka berenang, Pras dan Tere mengajak mereka makan siang, karena di villa belum ada bahan makanan sayang."

"Hmm.. aku telpon mas Pras dulu ya mas, udah jam segini tapi mereka belum pulang-pulang, aku jadi khawatir.. apalagi yoga kan masih dalam masa pemulihan, aku enggak mau anakku kecapean."

"Anak aku juga sayang, anak kita." Kata Dimas memeluk Chintya.

"Iya maaf.. anak kita!"

Kriing.. kring.. kring.. Chintya menelpon Pras.

"Hallo mas, kamu sama anak-anak dimana? Kok belum pulang? Aku khawatir sama kalian." Ujar Chintya cemas.

"Aku enggak salah denger Chin? Kamu khawatir?" Tanya Pras menyindir.

"Kamu kenapa sih mas?"

"Enggak!! Enggak apa-apa kok!! Aku sama Tere dan anak-anak lagi di resto, kami akan makan malam dulu disini sebelum pulang ke villa, kasian mereka kelaparan seharian bermain tadi."

"Ohh.. Ok mas, kamu dan anak-anak hati-hati ya pulangnya?" Tanpa menjawab Chintya, Pras langsung mematikan telponnya.

Flash back
Jadi ternyata setelah makan siang mereka sudah pulang ke villa, Pras membawakan makan siang untuk Dimas dan Chintya. Pikir Pras saat itu, ia akan membangunkan Chintya yang lagi dikamarnya sementara istirahat untuk makan siang.

Saat Pras hendak ke atas, ke kamarnya bersama Chintya. Tiba-tiba saja Pras mendengar seperti ada suara desahan dari dalam kamar. Pras berdiri didepan pintu, ia enggan membuka pintu kamarnya, Pras hanya memastikan suara yang berada dari dalam kamarnya, apakah itu suara Chintya atau bukan. Bisa saja Dimas membawa perempuan lain kekamar mereka. Pikir Pras positif. Karena villa ini milik Dimas dan dia adalah tuan disini, jadi dia berhak.

Ternyata suara itu sangat familiar bagi Pras, untuk meyakinkan pendengarannya Pras menempelkan telinganya ke pintu agar lebih jelas mendengar suaranya, ternyata Dimas dan Chintya yang sedang melakukan ML. Sungguh sakit hatinya Pras. Ia hanya terpaku mematung didepan pintu kamarnya. Membayangkan pikirannya penuh dengan adegan 21++ Dimas dan Chintya.

pregnant My Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang