03.44 PM
"Hey sweetie"
Ryujin mendengus kesal ketika mendengar sebuah suara yang menyebalkan menyapa gendang telinganya.
Orang tersebut menyeringai ketika menyadari kekesalan Ryujin. "Gak suka banget sih gue datang, padahal kan niat gue baik mau kasih info terbaru tentang cowo lo"
"Gue gak butuh info dari lo!" Ucap Ryujin dengan penuh penekanan, matanya memperhatikan sekitar perpustakaan yang sangat sepi, bahkan mahasiswa yang ada bisa di hitung jari.
"Hm kalau gitu, lo dengerin aja baik-baik ucapan gue kali ini!" Orang tersebut mendekat kan wajahnya pada Ryujin hingga gadis itu bahkan bisa merasakan deru napasnya.
"3 hari lagi gue bakal balapan lawan Jeno, dan gue mau lo ngelarang Jeno buat datang ke sirkuit"
Ryujin membeku mendengar ucapan orang tersebut, dia tidak mungkin melarang Jeno datang ke sirkuit. Ryujin tau persis kalau balapan itu bukan hanya soal menang atau kalah, tapi juga soal harga diri.
"Gimana sweetie?"
Ryujin hanya diam enggan untuk menjawab orang tersebut, hingga Jaemin datang dan memecah suasana tegang antara Ryujin dan orang itu.
"Ngapain lagi lo disini bangsat?!"
"Uwow calm down bro, gue cuman ada urusan dikit sama Ryujin bukan mau cari masalah"
"Gue gak peduli urusan lo, mending sekarang lo pergi dari sini sebelum gue tambahin luka di wajah lo itu!"
"Ck' gue tunggu jawaban lo Ryujin. Ingat waktu lo cuman 3 hari." Setelah mengatakan itu orang tersebut benar-benar pergi menyisakan Jaemin dan Ryujin.
"Apalagi yang Eric mau dari lo?" Tanya Jaemin seraya mendudukan diri di samping Ryujin.
"Dia bakal balapan lawan Jeno 3 hari lagi, dan saat itu dia mau gue ngelarang Jeno datang ke sirkuit. Tapi gue gak bisa ngelakuin itu, gue tau kalau Jeno gak datang itu sama saja nyerahin kemenangan nya dengan mudah ke Eric"
"Lo benar. Dan saat itu harga diri Jeno bakal di injek-injek sama Eric, gue yakin itu. Cih dasar pengecut!"
"Hah sial! Gue harus gimana Jaem?"
"Yah saran gue cuman satu, lo kasih tau ke Jeno semua perlakuan bangsat Eric-"
"Dan nimbulin masalah baru lagi antara Jeno dan Eric? Sama aja bohong"
"Cuman itu pilihan lo"
"Ah sudahlah, gue gak mau mikirin itu terus. Gimana proposalnya di terima Dekan gak?"
Jaemin mengangguk, "Iya. Proposalnya udah disetujui"
"Berarti kita udah harus mulai persiapan acaranya kan"
"Iya besok kita rapat"
"Oke deh, kalau gitu gue balik duluan ya"
"Hati-hati di jalan"
"Andai lo tau Jeno bakal marah besar jika suatu saat nanti dia tau selama ini lo nyembunyiin banyak masalah dari dia" batin Jaemin.
✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧
05.12 PM
"Berat banget gue liat tuh hembusan napas lo. Mikirin apa sih lo belakangan ini?"
Ryujin yang baru saja merebahkan dirinya pada tempat tidur, tersentak kaget ketika melihat Yuna yang sedang bersandar di ambang pintu kamarnya.
"Kebiasaan banget sih lo gak ketuk pintu dulu," Ucap Ryujin sambil menatap Yuna yang hanya mengedikkan bahunya.
"Kan pintunya terbuka, jadi ngapain harus ketuk pintu"
"Iyain ajalah"
"Ck' gak mau berbagi cerita nih?"
"Bukan gak mau, lain kali ajalah. Gue capek mau istirahat dulu besok gue ada pratikum"
"Ya udah, eh tapi lo sadar gak sih belakangan ini lo lebih sering ngabisin waktu bareng kak Jaemin dari pada Kak Jeno"
"Ya itu karena gue emang lagi diemin Jeno, dia abis berantem"
"Udah ketiga kalinya dalam bulan ini lo diemin kak Jeno, terhitung udah 5 hari, walaupun gak berurut sih"
"Ya mau gimana lagi, Jeno sendiri yang ngelanggar perjanjian itu"
"Terserah lo ajalah. Tapi ingat, saat lo nyembunyiin sesuatu karena menurut lo itu demi kebaikan, namun bisa jadi itu malah berdampak buruk bukan berdampak baik"
"Gue tau, tapi gue gak punya pilihan lain," Ucap Ryujin, volume suaranya terdengar semakin mengecil hingga akhir ucapannya mungkin hanya terdengar samar-samar oleh Yuna.
Say Hello to our new cast
Eric from The Boyz
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble | Season 2
FanficJen, gimana kalau kita akhirin aja semua ini -Shin Ryujin [Dreamiez Universe]