Hujan Mempertemukan Kita

12 5 2
                                    

Serendipity; sebuah keberuntungan yang didapat saat seseorang tidak berniat untuk mencari.



Serendipity; sebuah keberuntungan yang didapat saat seseorang tidak berniat untuk mencari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








***







Sebagian orang suka hujan, tapi tidak dengan gadis cantik yang sudah berdiri 50 menit sejak tadi di depan gerbang SMA Permata Dunia, bernama Aksa Anna Febriana, sebut saja Anna.

"GUE MAU PULANGGG, PLIS LAH BERHENTIIII!!!" Keluh Anna pada angin.

Teriakanya menjadi pusat perhatian murid lain yang juga berdiri menunggu rahmat Tuhan itu berhenti jatuh.

"Bocah freak." Ucap seorang siswa laki -laki yang sedang duduk dengan menyenderkan tubuhnya dibangku tepat berada di sampingnya Anna.

Anna yang mendengar itu memutar tubuhnya 90 derajat, mencari sepasang mata yang mengomentari dirinya tadi, namun tak ada manik mata yang ia temukan, melainkan sebuah wajah tampan dengan mata tertutup, menyilangkan kedua tangannya didada, seakan menyesap menikmati hujan yang sangat ia benci.

"Permisi tuan hujan, bisa jelasin ke saya kenapa anda mengomentari saya seperti itu?" Tanya Anna, ikut menyilangkan kedua tangannya.

"..."

Anna tak percaya, tak ada respon apapun darinya

"Heh," Anna menjitak dahi laki laki yang ternyata bernama Angkasa Allendra.

"Ssshhh," respon Angkasa sedikit kesakitan dan spontan berdiri membuka matanya, kini terlihat sepasang manik mata berwarna coklat gelap miliknya menatap mata Anna.

"Gue sekarang ngomong sama lo ya."

"Lah kirain masih ngomong sama angin," jawab Angkasa ringan.

Anna kesal mendengar ejekan Angkasa, "Si anj-"

"Jing," sambung Angkasa

"Siapa nama lo?" Sorot mata Anna sibuk mencari bet nama diseragam putih Angkasa, tetapi tak ada apapun.

"Pantes... Lo berandalan sekolah, kan?"

Angkasa menatap Aksa datar, "Angkasa Allendra, XII IPA 7," lalu ia segera berpaling dan berjalan menjauh dengan mengendong tas disalah satu bahunya, menerobos rintik hujan yang ternyata sudah mulai reda.

"Nggak penting." Ucap Anna kesal

***


Hujan, jika boleh aku tidak ingin bertemu dengannya lagi, ya?

-Aksa Anna Febriana

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang