prolog, temu

19 3 1
                                    

tidak pernah kusangka aku akan berada di titik ini,
titik dimana aku merasa baik-baik saja bahkan setelah melihatmu menggendong bidadari kecil yang cantik didekapanmu,
anjani namanya,
tuan putri cantik yang lahir dengan sorot mata indah persis dengan milikmu.
-prolog, temu

satu februari dua ribu tiga puluh,
-Kameswari Palace

-•-

Krinhhgg,
Bunyi lonceng yang sengaja perempuan itu pasang di depan pintu ruang kerjanya berbunyi, menandakan seseorang yang baru masuk keruangannya.

"Senja."

"Kenapa Nin?" Tanya Senjana pada puan yang baru saja masuk ke ruang kerjanya. Mikhaela Anindya namanya, sahabat kecil Senjana yang menemaninya suka dan duka. Terlalu banyak tangis yang sudah mereka bagi, dan sudah terlalu penuh tawa yang mereka beri. Rasanya tidak berlebihan jika menyebut mereka belahan jiwa. Karena tanpa Senja tidak akan ada Anin, dan tidak ada Anin tanpa adanya Senja.

"Lo kedatengan tamu tuh di depan."

Senjana reflek mengarahkan seluruh atensinya kepada Anindya yang masih setia berdiri di depan meja kerjanya. "Siapa? Nggak mungkin Mas Juan, kalau dia pasti udah langsung masuk."

"Lah siapa yang bilang kalau yang diluar itu Juandra."

"Terus?"

"Cinta pertama lo tuh, Darren."

-tbc-

Mikhaela Anindya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mikhaela Anindya

Juandra Dirghantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juandra Dirghantara

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

365 Days a Year | ft. kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang