──────────── ✦ ────────────
Author
"Aurie, kau sedang apa?" Regulus bertanya kepada Auriga yang saat ini seperti sedang menuliskan sesuatu di selembar kertas. "Mengirimkan surat kepada Sirius dan yang lainnya, kalau misal kita tidak—" Auriga menjawab, kemudian menghentikan kalimatnya sebentar.
"Tidak apa?" beo Regulus menaikkan alisnya sebelah. "Kalau kita tidak selamat, mereka bisa tahu. Atau mungkin tidak perlu," jawab Auriga, langaung meletakkan pena bulunya dan siap untuk menyobek kertas itu.
"Uh, terserah.. Lagipula, kalau Sirius tahu dia paati tidak akan percaya. Nanti dia malah bertengkar denganmu," kata Regulus ragu. Auriga menghela nafasnya kasar.
"Aku dan dia sudah bertengkar, Reg, tidak masalah." balasnya dengan cuek.
"Kalian.. bertengkar? Yang benar saja," ucap Regulus tidak percaya dan terlihat sangat kaget. "Aku ingat dulu kalian sangat dekat."
"Yeah, itu dulu. Sekarang dia menjengkelkan, menguntitku terus." balas Auriga memutar bola matanya malas.
"Mungkin dia hanya protektif, dia terlihat sangat sayang padamu." kata Regulus yang membuat Auriga tambah mengerutkan kening. "Yeah, dia overprotektif dan aku rasa dia tidak sayang padaku, dia hanya mencurigaiku." sahutnya sedikit membentak.
"Mencurigaimu?" ulang Regulus.
"Mencurigaiku. Yah, dia pikir aku ini Pelahap Maut," jawab Auriga, kini membanting pena bulunya ke atas meja. "Wow, hubungan kalian pasti rumit sekarang." Regulus berkata, sedikit terlonjak kaget saat Auriga membanting pena bulunya tadi.
"Sangat rumit. Dia bilang kalau dia sebenarnya khawatir padaku tapi itu omong kosong. Dia hanya ingin aku dicurigai begitu saja," kata Auriga, masih mengerutkan kening. "Sudahlah aku tidka ingin mengirim surat padanya."
Regulus menatap ke arah kakak perempuannya itu dengan memasang ekspresi datar. "Bagaimana kalau Potter? Lupin? Pettigrew?" dia memberi usul, Auriga menggeleng.
"Aku tidak mau mengganggu mereka.. Lagipula, James telah menikah beberapa hari yang lalu dan.. aku tidak ingin merusak momennya bersama Lily.." jawabnya tersenyum lemah.
"Dan untuk Remus dan Peter.. Mereka terlalu polos dan mungkin tidak perlu mengetahui tentang hal ini." sambungnya, Regulus hanya ber'oh'ria dan menganggukkan kepalanya mengerti.
"So, berangkat sekarang? Kreacher, lead us the way will you?" tanya Regulus, melirik ke arah peri-rumahnya yang saat ini mengangguk. "Yes, Master Regulus. Ayo," katanya dengan pelan-pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐈𝐒𝐂𝐇𝐈𝐄𝐕𝐎𝐔𝐒, james potter
أدب الهواة꒰ completed - james potter x readers ꒱ ꒰ written in bahasa indonesia ꒱ mis·chie·vous/ˈmisCHivəs/ causing or showing a fondness for causing trouble in a playful way. ia mengenali lelaki itu. lelaki yang menurutnya sangat nakal dan tidak s...