Tiga hari berlalu, sejak kejadian dimana Chenle dan Jisung bertemu. Keduanya tidak pernah bertemu lagi sejak hari itu dan hanya berhubungan melalui pesan singkat yang kadang tidak dibalas karena kesibukan keduanya. Chenle sibuk membantu jalannya lamaran Guanlin untuk Renjun, sedangkan Jisung sibuk dengan urusan yang ada dikantornya.
Sepupu beserta kekasihnya itu akan kembali ke China hari ini juga, tentu saja karena keduanya memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Liburan 3 hari di Korea sudah lebih dari cukup untuk pasangan itu dan lamaran sepupu bodohnya juga sudah diterima oleh Renjun.
"Aku akan merindukanmu." Renjun berucap, ia memeluk Chenle dengan begitu erat, "terimakasih sudah membantu."
Guanlin yang melihat kekasih dan sepupunya saling berpelukan pun merengek, "mau ikut.." ia ikut mendekap keduanya yang membuat ketiganya terkekeh kecil.
Pelukan itupun terlepas setelah ketiganya mendengar panggilan penerbangan yang akan membawa sepasang kekasih itu ke negaranya. "Jangan lupa kabari aku setelah sampai di China, oke Ge? Oh, satu hal lagi, jangan menikah tanpa sepengetahuanku!" ingatnya yang hanya mendapat anggukan serta senyum dari Guanlin dan Renjun.
Melihat Guanlin dan Renjun yang tersenyum begitu lembut sambil melambaikan tangan kearahnya membuat Chenle ikut menampakkan senyumnya juga.
Tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada ini, Chenle sangat bersyukur, setelah sekian lama Guanlin menjalin hubungan dengan berbagai macam jenis manusia akhirnya ada juga orang yang mau menerima lelaki bodoh itu dengan sepenuh hati.
Ting!
Park Jisung♡
|Kuarasa aku bisa meluangkan waktu
|untuk makan siang bersamamu.
|Mau bertemu dimana?Senyum Chenle kembali mengembang, ia akan bertemu lagi dengan Jisungnya, tentu saja dengan alasan mau mengembalikan mantel lalaki itu. Sambil tersenyum dan perlahan keluar dari bandara, Chenlepun menggerakkan jari-jarinya pada keyboard handphone untuk membalas pesan yang Jisung kirimkan.
Sebuah caffe yang dekat dengan|
perusahaanmu, bagaimana?||Tentu, mau ku jemput?
Tidak usah, aku akan segera sampai|
|Baiklah, hati-hati.
Lelaki manis itu menghentikan sebuah taxi untuk menuju tempat dimana ia dan Jisung akan bertemu. Sedikit merapihkan tatanan rambutnya yang berantakan, "Oh! Aku hampir melupakannya." lelaki manis itu mengambil sebuah gelang kecil yang ia taruh pada papper bag yang sedari tadi ia bawa untuk menyimpan mantel Jisung, lalu memakainya.
Setelah 20 menit lamanya, akhirnya taxi yang ditumpangi Chenle berhenti pada caffe yang dituju, setelah membayar dan berucap terimakasih pada sang sopir Chenlepun turun untuk melangkah masuk menuju caffe.
Mata sipitnya ia edarkan untuk mencari keberadaan Jisung. Dan pada meja yang paling ujung, Chenle dapat melihat Jisung yang tengah melambaikan tangan padanya. Lelaki itu terlihat sangat tampan dengan balutan kemeja putih dan jas berwarna hitam. Terlihat seperti bos besar!
Berbeda dengan dirinya yang hanya mengenakan kaos hitam, kemeja hitam dan jeans berwarna hitam dengan lubang dilututnya.
"Maaf, membuatmu menunggu.." ucap Chenle setelah mendekati meja itu. "tidak masalah."
"Oh iya, ini mantelmu." Chenle menjulurkan tangannya; memberikan sebuah papper bag berisikan mantel kepada lelaki itu, sedangkan fokus Jisung hanya tertuju pada pergelang tangan Chenle. "tenang saja aku sudah mencucinya, meskipun dengan bantuan laundry sih." cicitnya diakhir kalimat.
"Kau masih memilikinya?" Jisung bertanya membuat Chenle sedikit kebingungan, "huh?"
"Maksudku, itu.." Jisung menunjuk pergelangan tangan Chenle yang sontak membuat lelaki manis itu melihat pergelangan tangannya sendiri, "ini? Iya."
"Bahkan setelah tiga tahun lamanya?"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Rich Man『JICHEN』
Короткий рассказ❝If i'm given a choice: Live rich but alone or live simply but with you? Then i will choose: rich and live with you.❞ ➤ BXB || GAY || HOMO || YAOI ➤ JISUNG X CHENLE ➤ ROMANCE - FLUFF ➤ HOMOPOBIC (❓) GET OUT (❗)