24. Pasar Rakyat

3.6K 519 32
                                    

Jangan lupa untuk vote and coment ya guys!
Mulmed 🎙🎶🔊 Me Gustas Tu by Gfriend
Happy reading readers termwah!

👑👑👑


Para pangeran dan nona telah berkumpul di depan istana kerajaan. Mereka nantinya akan menaiki sebuah kereta kuda untuk menuju ke pasar rakyat terbesar di kerajaan itu. Tentu saja sudah disiapkan begitu banyak prajurit untuk menjaga area itu. Raja Williams tak ingin mengambil resiko dengan mengacuhkan keamanan para pangeran dan nona. Apalagi ada nona yang berasal dari kerajaan yang berbeda, jika Raja Williams berani mengabaikan keamanan tiga nona itu maka perang dingin antar kerajaan semakin menjadi-jadi.

Para nona diberikan hak untuk membawa pelayan pribadinya masing-masing. Tentu saja Evelin membawa Bella bersamanya. Tapi sayangnya Bella tak diperolehkan naik kereta kuda bersamanya. Pelayan pribadinya itu hanya diizinkan untuk berjalan di samping kereta kuda.

Semua nona memiliki pelayan pribadi kecuali Ivory dan Arline. Sejak dulu Ivory memang tidak memiliki pelayan pribadi. Ia tak menginginkan seorang wanita lemah mengikuti dirinya kemana saja. Ivory terkenal dengan seorang nona yang sangat tangguh di medan pertempuran. Sedangkan pelayan pribadi Arline sudah tiada karena meminum obatnya. Gadis itu tidak berniat untuk mencari pelayan pribadi baru.

"Putra mahkota kau bisa naik kereta kuda bersama Nona Adele. Aku akan berjalan disampingnya," kata Flora sebelum semua pangeran maupun nona menaiki kereta kuda. Setiap satu kereta kuda yang disediakan hanya berkapasitas dua orang.

Evelin menatap Flora sekilas. Entah kenapa ia merasa bahwa Flora sengaja mengatakan hal-hal itu.
"Gadis ini memang sangat pandai beracting. Nona dari kerajaan mana yang mau berjalan di samping kereta kuda? Bahkan jika itu adalah aku maka aku lebih baik tak ikut. Ini bukan hanya menyangkut harga diri, namun untuk sampai di pasar rakyat cukup jauh bahkan jalanan yang dilalui cukup terjal," batinnya.

Lieven menaiki kuda coklatnya yang baru saja dibawa oleh Luke.
"Lakukan apa yang kau mau," ucapnya meninggalkan semua orang.

"Ini? Haha..." Ivory tidak dapat menyembunyikan tawanya. "Dikerajaanku kau cukup terkenal karena ketangguhanmu Nona Flora. Aku yakin kau dapat melakukan perjalanan ini dengan baik," lanjutnya.

Flora mengepalkan telapak tangannya. Untung saja Ivory ini adalah putri dari kerajaan yang cukup dihormati. Bila tidak begitu maka ia akan tidak perhitungan terhadapnya.
"Aku akan melakukannya dengan baik," sahut Flora.

"Tapi nona-" Maisy.

"Tidak Maisy, aku sudah mengatakannya. Jadi aku pasti akan melakukannya," potong gadis bersurai peach itu.

Maisy menatap Adele yang berdiri di samping nonanya.
"Nona Adele tolong hentikan Nona Flora,"

Adele memegang kedua bahu milik sahabatnya itu.
"Flora kau adalah putri dari seorang kepala keadilan di kerajaan ini. Apakah kau tidak memperdulikan harga dirimu?"

Flora melepaskan pegangan Adele pada bahunya.
"Tidak Adele," tolaknya.

"Ini adalah ajang pemilihan permaisuri yang diadakan oleh kerajaan ini. Para peserta telah diberikan keamanan dari kerajaan. Jika ada peserta yang membahayakan dirinya sendiri maka pihak kerajaan tidak bertanggung jawab," papar Nevan.

"Aku setuju dengan kakak ketiga," ungkap Mick.

Wajah Flora sedikit masam. Namun detik selanjutnya kembali normal. Ini semua tidak sesuai dengan dugaannya.
"Aku mengerti dengan apa yang dikatakan oleh pangeran ketiga. Maka aku sekarang harus menaiki kereta kuda bersama Nona Adele,"

Fake Villainess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang