Angkasa menatap dalam langit langit yang penuh dengan bintang malam itu, "Tidak biasanya," ucapnya.
Lagi-lagi ia tenggelam dalam pikirannya, mengingat sesuatu yang sangat ingin ia lupakan namun selalu datang tanpa diminta.
Sesuatu yang membuat ia harus mengubah rotasi hidupnya sendiri.
"Sa, weekday bisa masuk?" Tanya Pak Jemmy, pemilik toko buku klasik, Jemmy's Book Store, tempat Angkasa bekerja paruh waktu.
"Weekday kapan, pak?"
"Besok, Senin."
"Bisa, pak." Jawab Angkasa cepat
"Kamu ngga sekolah?"
"Sekolah, tapi gapapa saya pintar bagi waktunya, memang butuhnya jam berapa?"
"Besok dari jam 12 siang sampai jam 6 sore aja sih, soalnya Diana ijin besok."
"Oh, oke pak."
"Tapi saya gamau sampai kamu bolos sekolah ya, Sa." tegas pak Jemmy, "Pendidikan itu penting, kamu harus memposisikan itu paling utama." Tambahnya.
"Iya pak, saya paham."
"Yasudah saya pulang dulu ya, tutup toko jangan kemaleman ya, Sa. Kita tutup jam 21.00 loh kamu kadang suka manjangin waktunya, saya gasuka loh, kasihan kamunya."
Angkasa terkekeh mendengar komentar pak Jemmy, bukan tanpa sebab ia melakukan hal itu, "Siap, pak Jemmy." Jawabnya.
Setelah pamit pak Jemmy berjalan pergi meninggalkan toko buku klasiknya.
Sementara Angkasa sibuk menorehkan tinta dibuku diary miliknya yang ia punya untuk sekedar meluapkan keluh kesah dan keinginan-keinginannya, sudah sedari kecil ia melakukan itu.
Minggu, 12 Desember
Kemarin aku menemukannya, berbicara dengannya, dan merasakan sentuhannya! Mengagetkan bahwa dia adalah siswi disekolahku, tapi untungnya aku bisa tetap bersikap biasa saja terhadapnya, oh tidakk, aku tidak bisa membayangkan betapa malunya jika aku bersikap aneh terhadapnya kemarin.
T-tapi, kemarin aku mengomentari sikapnya dengan negatif?! Ahh, entah apa kesannya terhadapku.
Aku memperkenalkan diriku padanya hari itu, semoga itu selalu diingatnya.
Aku bilang 'Angkasa Allendra, XII IPA 7' mudah diingat, bukan?
Angkasa Allendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity
General Fiction"Keberuntungan ini milikku, tak sengaja aku temukan dalam dirimu" -Angkasa Allendra "Aku bukan keberuntungan, aku hanyalah kesialan tanpa akhir, maaf tapi itu fakta, Sa." -Aksa Anna Febriana