Naruto akhirnya menggantikan Hinata untuk mengurus semua urusan rumah. Hinata sudah memberi tahu pekerjaan apa yang paling pertama harus Naruto lakukan, tak lupa Hinata memperingatkan sang suami untuk tetap sabar meski lelah karena Hinata tahu bahwa Naruto terkadang kehilangan kesabaran jika apa yang ia lakukan tak sesuai ekspektasinya.
"yosh saatnya.." Naruto mengambil ancang-ancang untuk membuat kagebunshin namun segera dihentikan oleh anak-anaknya.
"eh ayah mau apa?" tanya Boruto.
"membuat kagebunshin-ttebayo" jawab Boruto.
"tidak boleh" timpal Himawari.
"kenapa begitu?" tanya Naruto.
"ibu selama ini mengerjakan semuanya sendirian, jadi ayah juga harus sendirian-ttebasa"
"benar benar" Himawari membenarkan.
"heeehh..." keluh Naruto.
"masa ayah kalah sama ibu, ayah payah nih" Boruto berniat mengompori sang ayah.
"hihihi" tawa kecil Hinata.
"baiklah-baiklah ayah kerjakan semuanya sendirian" jawab Naruto tampak tak begitu bersemangat.
"ya sudah sana kerjakan" titah Boruto.
"baiklah" Naruto berjalan keluar kamar "benar-benar tidak ada yang mau membantu ayah?" Naruto berbalik dan memelas pada anak-anaknya.
"tidak" jawab cepat Boruto.
"Himawari, sayangnya ayah pasti maukan?" Naruto bertanya pada sang putri kecilnya.
"tidak mau, Hima mau disini bersama ibu" jawab Himawari juga ikut menolak.
"cepat ayah!" pintah Boruto.
"baiklah ayah pergi" akhirnya Naruto benar-benar meninggalkan mereka bertiga dan memulai pekerjaan rumah pertamanya.
Pertama-tama Naruto harus menyapu dan mengepel lantai rumahnya.
"pertama aku ambil sapu di.."
"TIDAK BOLEH PAKAI BUNSHIN LOH AYAH! INGAT IBU PUNYA BYAKUGAN KALAU KETAHUAN AYAH DIHUKUM" tiba-tiba Boruto berteriak dari arah kamar.
"IYA IYA, AYAH TIDAK AKAN PAKAI BUNSHIN" balas Naruto "mereka sampai meminta Hinata mengawasiku ya" lanjut Naruto bermonolog.
Naruto pun melanjutkan pekerjaannya.
"Harus mulai dari mana ini? dari atas? Baiklah aku mulai dari atas" Naruto membawa sapu dan juga skop sampah ditangannya menuju lantai dua rumahnya.
Naruto P.O.V
"aku mulai dari ruang kerjaku dulu deh" setelah ku buka pintu aku langsung terkejut "apa runganku selalu seberantakan ini?"
Kemasan mie cup ada dimana-mana, kertas-kertas sobek bercampur dengan tumpukan dokumen, serta gulungan-gulungan berserakan di lantai.
"Hinataaa maafkan aku" aku sadar aku sangat merepotkan Hinata selama ini, aku yang baru melihatnya saja sudah kelelahan huuffttt..
Ku mulai dengan membuang semua kemasan mie cup itu lalu membersihkan meja kerjaku, membuang kertas-kertas yang tak penting, menumpuk semua dokumen penting dengan rapi dan tak lupa ku amankan gulungan serta buku-buka di tempatnya.
Ku lap meja beserta foto-foto yang ada di ruangan ku, dan yang terakhir ku sapu lantai hingga bersih.
"ini baru satu ruangan dan aku sudah selelah ini? dan Hinata melakukannya setiap hari, istriku memang hebat-dattebayo"
KAMU SEDANG MEMBACA
MALAIKAT KECIL ✔
ФэнтезиFANFICTION (Uzumaki Naruto & Uzumaki Hinata) Disclamer: Masashi Kishimoto/Mikio Ikemoto Pair: Naruto, Hinata, All character of Boruto: Naruto Next Generation In the village of Konoha . Cerita ini menceritakan tentang kehidupan Naruto dan Hinata set...