18.Bad night

49 13 1
                                    

"Aku mohon jangan katakan, aku belum siap menerima nya, aku mohon berbohong lah" batin jungkook, ternyata mulut dan hati mengatakan hal yang berbeda

Perlahan Min Young memegang pipi jungkook dan mengusap air matanya

"Chagiya"

Hening, Jungkook tertegun mendengar dan melihat perlakuan yang Min Young berikan. kata itu, sentuhan itu, ia sangat merindukannya namun di waktu yang bersamaan ia juga merasakan seakan itu semua Asing baginya ia tidak tau perasaan apa yang ia rasakan sekarang seakan hati dan pikirannya berada di jalan yang berbeda
jungkook menatap lekat wajah Min Young

"Ayo Min Young kau pasti bisa" batin Min Young meyakinkan dirinya saat matanya dan jungkook saling beradu dengan tangan yang masih bertengger di wajah pria itu

"Mianhae karena membuatmu merasa tidak tenang, sebenarnya aku hanya ingin memberimu kejutan, aku sengaja berlatih vokal tanpa sepengetahuan mu, maafkan aku"
Min Young berusaha keras untuk menyusun kata demi kata agar jungkook percaya meski sedikit gemetar dengan mata yang menatap iris hitam itu dengan tatapan kosongnya namun ia sukses membuat pria yang menatapnya itu percaya dengan ucapannya.

Lagi, jungkook memeluknya tanpa mengatakan apapun seperti ada yang ingin ia pastikan ia ingin merasakan kehangatan, kenyamanan yang sama sejak beberapa tahun yang lalu menghilang, ia merasa kehilangan semuanya di saat orang yang dia anggap sebagai orang yang sama dengan masa lalunya nyatanya tak bisa memberikan hal yang sama. Tubuhnya terlihat gemetar semakin mengeratkan pelukannya seolah ia tidak ingin melepaskannya, bahkan saat ini ia berperang melawan hatinya yang menolak kenyataan yang ada di depannya ia sendiri bingung apa yang diinginkan oleh hatinya

"Maafkan aku" Ucapnya dengan lirih sambil melepas pelukannya, jungkook mencoba menerima penjelasan yang Min Young katakan, agar tak memperpanjang masalah, keadaan mereka kembali baik-baik saja

Karena merasa tidak enak telah mengganggu latihan mereka, jungkook meminta maaf pada semua staff dan taehyung lalu kembali ke ruangannya, ia tidak jadi mencoba lagu yang ia ingin rubah di ruang rekaman

Kini dia berada di ruangannya sejenak mematung di depan meja melihat bingkai foto yang telungkup di atas lemari, perlahan ia berjalan dengan kakinya yang terasa begitu berat menuju lemari itu mengambil poto tersebut dan mengusapnya dengan penuh hati-hati

"Eun-a, kenapa hari ini aku sangat merindukanmu bahkan setelah kita baru bertemu tadi tapi rasanya kosong, aku tidak tau apa yang aku rasakan, aku merasa bahwa kau bukanlah dirimu,kau bukanlah Jieun yang dulu, semuanya terasa berbeda Eun-a, maafkan aku. Mungkin karena aku kurang istirahat jadi pemikiran ku kurang fokus. Aku tidak mau membahas ini dengan Jieun, bagaimana kalau dia tau, dia pasti akan kecewa" Sembari berjalan ke arah kursi merebahkan tubuhnya dan meletakkan foto tersebut di atas mejanya terdengar helaan nafas yang panjang dan begitu berat

Melipat tangannya dan meletakkan nya di atas meja menjatuhkan kepalanya di atas tangan kanannya helaan nafas itu terdengar lagi begitu berat, jungkook mencoba memejamkan matanya berusaha untuk tidur dengan kepalanya yang masih berada di atas tangan kanannya

10-15 menit ia tidak merubah posisinya namun saat ini tubuhnya sedikit bergetar menahan tangis entah apa yang ia pikirkan dan apa yang membuat dia begitu terpuruk saat ini

***

Jungkook berjalan ke arah jendela kaca yang langsung menghadap atap gedung-gedung pencakar langit itu setelah terbangun dari tidurnya sekitar hampir 2jam lamanya dengan posisi merebahkan tubuhnya dan menyenderkan kepalanya di sandaran kursi, kini ia berdiri didepan jendela transparan itu melipat kedua tangannya di atas dada melihat pantulan cahaya matahari yang semakin memudar dengan langit yang berwarna jingga dan tak lagi berwarna biru menandakan bulan akan segera muncul namun jungkook masih tetap berdiri mematung tanpa rasa lelah sedikitpun. Sampai atensinya menoleh ke arah pintu yang terbuka menampakkan seorang wanita berjalan ke arahnya sebelum ia kembali menatap langit dengan atap gedung sebagai pemandangannya

i want to sleep (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang