Seluruh murid kelas 12 SMA Spark tengah berkumpul di ballroom hotel tersebut. Ini sudah hari kedua mereka di Bandung. Hari ini mereka akan menerima seminar motivasi karena kelas 12 sebentar lagi akan memasuki dunia perguruan tinggi.
Masih ada waktu sekitar 20 menit lagi sebelum acara tersebut di mulai. Murid-murid baru saja kembali dari kegiatan mereka kunjungan ke Lembang dan menikmati udara sejuk disana. Mereka diberikan waktu sekitar 1 jam untuk beristirahat dan siap-siap.
Mirae bersandar di tembok luar hotel menghadap ke kolam renang. Gadis itu memeluk jaketnya karena ia merasa udara sore hari itu lumayan dingin. Ditambah lagi dia baru saja mandi dan keramas. Udara dingin semakin menusuk tulangnya.
"Mirae!"
Mirae menoleh dan mendapati Jay beserta ketiga temannya tengah berada di dalam lobby utama hotel.
Melihat laki-laki itu, Mirae beranjak pergi dari tempat ia berdiri. Mencari tempat dimana ia tidak bisa ditemukan oleh Jay.
"Rae! Sebentar Rae!" panggil Jay lagi.
Langkah kaki Jay terdengar berlari menuju Mirae. Jay dengan cepat menggenggam pergelangan tangan Mirae hingga gadis itu tersentak kaget.
"Jay! Kamu kenapa sih?!" tanya Mirae.
"Harusnya gue yang nanya lo kenapa?!" balas Jay.
Mirae mengatur nafasnya.
"Mirae enggak kenapa-kenapa," jawab Mirae.
"Rae, ayo kita ngomong," ajak Jay.
"Soal?" Mirae mengernyitkan dahinya.
"Soal yang kemarin," ujar Jay.
"Yaudah. Disini aja," suruh Mirae.
"Enggak Rae. Gue mau berdua," elak Jay.
Mirae terdiam.
"Kenapa?"
Jay mengangkat sebelah alisnya tidak mengerti. "Kenapa apanya?"
"Kenapa kok mau ngomong berdua sama aku?" tanya Mirae.
Jay mendengus panjang. Tanpa berbasa-basi lagi, Jay menarik gadis itu menuju bagian kolam renang yang lumayan sepi agar pembicaraan mereka tidak menarik perhatian banyak murid.
"Kenapa disini? Banyak nyamuk tau," tanya Mirae tidak nyaman.
"Rae, sebentar aja. Please, let me talk to you," mohon Jay.
Mirae menghela nafas panjang kemudian mengangguk pelan.
"Soal Yujin." Jay menatap mata Mirae hati-hati. "Gue mohon lo jangan salah paham."
"Kenapa aku harus salah paham?" tanya Mirae.
"Lo marah karena lo kira gue dan Yujin ada apa-apa, kan?" balas Jay.
Mirae tertawa miris.
"Kenapa aku harus marah? Kamu memang siapa aku?" tanya Mirae. "Aku gak ada hak buat marah kalau kamu deket sama cewek lain."
Jay bungkam mendengar balasan Mirae.
"Perkataan lo dan sikap lo enggak sinkron, Rae," ucap Jay.
"Jay... Aku beneran gak pa-pa. Aku bahkan sangat mengerti kamu risih sama aku karena papa kamu minta kamu jagain aku terus dari dulu. Aku tahu kamu suntuk. Jadi, sekarang kalaupun kamu dekat sama perempuan selain aku, ya aku enggak apa-apa," sahut Mirae.
Jadi, dia ngerti kemana arah pembicaraan ini, pikir Jay. Makasih Heeseung lo gak bikin semuanya makin rumit.
"Jadi... Itu kenapa lo ngelarang gue buat ajak lo jalan kemarin?" tanya Jay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfiction[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...