" Kebahagiaan ku adalah bersama mu, tenang hatiku ketika melihat senyummu."
🍁🍁🍁
"Ayang!!! Dasi aku mana!!!." Teriak arsyaq dari kamar nya.
Maisa yang sedang memasak mendengar teriakan suaminya, namun maisa tidak menjawab nya agar arsyaq terbiasa mencari barang nya sendiri tanpa bantuan maisa.
"Bunda!!!." Teriak nya lagi.
" Di laci meja rias aku coba liat mas!!!." Teriak maisa sambil memotong bawang.
Arsyaq mencari berkali kali di tempat itu, namun tidak ada sama sekali, arsyaq memberanikan diri memanggil istrinya lagi.
" Sayang!!! Kok gaada!!!." Teriak arsyaq lagi.
Maisa membuang nafasnya kasar, lalu berjalan cepat ke kamar sambil membawa pisau.
Ceklek...
Arsyaq melihat pisau yang ada pada tangan istrinya, antara hidup dan mati ada pada maisa sekarang.
" Ini apa?." Tanya maisa dingin.
Arsyaq menyengir, lalu mengambil pisau dari tangan maisa. " Aaaaa makasi sayang, mmmuahhh." Arsyaq memeluk maisa erat, meskipun bau maisa bau dapur arsyaq tidak peduli karna ia sudah terbiasa.
Setelah menyisir rambut dan memasang dasi suaminya, maisa kembali ke dapur untuk memasak, karna kedua tuyul itu tidur tidak bangun bangun, bahkan tidak merepotkan maisa sama sekali.
Arsyaq berjalan ke arah putra dan putrinya, sesekali menjahili kedua anaknya. " Tuyul tuyul yuk bangunn mulung." Bisik arsyaq agar tidak di dengar oleh maisa."Rayyan!!! Alesha!!! Bangunnn." Bisik nya lagi.
Karna merasa gemas dengan kedua anaknya, arsyaq membuka topi kedua tuyul nya itu, bahkan membuka baju mereka, lalu kedapur untuk pamit pada istrinya.
.....
Setelah memasak, maisa kembali untuk melihat kedua anaknya.
"Allahurabbi arsyaq gila!!!!." Teriak maisa, ia benar benar lelah dengan tingkah suaminya.
Setelah membereskan baju kedua anaknya, maisa menyuruh agar ara membawa kedua anaknya kerumah amira, dan di susul oleh maisa di belakang setelah membereskan rumahnya.
Toktok...
"Do you wanna ini menantumu." Ucap maisa mengentuk pintu rumah amira.
"Waalaikumsalam bundahhh." Sahut amira dari dalam.
Maisa melihat dua tuyul itu sedang bermain bersama beberapa tamu dirumah amira, anaknya
Afkar keponakan amira."Ini istrinya arsyaq?." Tanya khaira adik ipar amira.
Maisa mengangguk lalu menyalami istri afkar, dan menangkup kan tangannya pada afkar.
" Kapan pulang tante?." Tanya maisa basa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YA HABIBATI [ Selesai ]
Fiksi UmumMaaf jika penulisan nya banyak typo, jika ada waktu akan di revisi ulang!! Kemanapun kita mencari jika dia jodoh kita pasti akan kembali,meskipun suatu saat tidak akan bersatu lagi percayalah di syurga akan ku nanti. "Berapa mahar yang kamu inginkan...