Hari sudah gelap tapi Yoa masih wara wiri kesana kemari, dia mau nyoba melayang tapi kayak masih sulit gitu. Kakinya udah pegel jalan tapi masih harus cari tau, dia mendadak ingat jalan ini. Jadi Yoa masih terus berjalan hingga dia menemukan gerobak cilok terletak begitu saja di depan rumah seseorang.
Yoa menelisik gerobak itu, sepeda motor itu juga. Dia sangat amat familiar, hingga seseorang yang amat dia kenal muncul entah bagaimana sudah duduk tak jauh darinya.
"Si eneng, udah lama ga jajan cilok mamang"
Yoa melotot. "mamang sejak kapan disana?!" Jadi hantu kok kagetan.
"Hehe, sejak tadi. Neng mah ga liat mamang, duduk sini neng"
Yoa menurut, dia udah kangen banget pingin makan cilok. "Mamang apa kabar?" Yoa menjulurkan tangannya, bersalaman dengan tangan yang membuat butiran-butiran cilok itu menjadi sangat enak.
"Baik banget malah, mamang udah tenang sekarang ga mikirin harus buat cilok lagi. Kalo mamang ga salah neng dulu suka banget sama cilok tahu mamang ya"
Yoa tersenyum, dulu tu dia selalu siap siaga bawa mangkuk dan duduk di depan rumah. Ngomong-ngomong Yoa jadi sekilas ingat nuansa rumahnya, pekarangan nya luas dan banyak bunga mawar yang ditanam Mama.
Mama....
Yoa menatap kaki tanpa alasanya, sangat pucat. "Mamang kenapa ga buat cilok lagi? Padahal Yoa mau beli" Kayaknya ni hantu lupa kalo dia ga punya uang.
Wajah yang kini dipenuhi keriput itu tersenyum manis, kearah hantu perawan tersebut. "Mamang udah ga bisa neng" Kalimat itu menggantung.
Yoa tak mengerti sama sekali, udah ga bisanya tu kenapa? alasannya apa?. Lepas dari bingungnya hantu perawan itu, perhatian nya teralihkan pada seorang gadis yang masih lengkap dengan seragam sekolahnya melangkah kearah mereka.
"Untung mamang udah nabung banyak untuk dia, jadi mamang bisa pergi sekarang"
Tunggu.
Ada yang janggal.
Gadis itu masuk tanpa melepas sepatunya, Yoa menoleh kebingungan. Sesaat kemudian terdengar teriakan dari dalam rumah itu, Yoa yang panik langsung memasuki rumah itu. Melihat gadis itu menjerit sembari mengguncang tubuh seseorang.
"Bapak bangun pak! Jangan tinggalin Ais, Bapak!! Tolong! Siapapun!"
Mendengar jeritan keras itu beberapa warga di dekat rumah itu datang, mereka juga sangat terkejut menemukan tubuh kaku mamang cilok yang sudah tak berjiwa, Yoa ngerti sekarang. Dia juga sadar bahwa mamang bisa lihat dia, itu artinya—
"Loh, kok kamu ada disini?" Tanya Jaehyun, malaikat itu mencekal pergelangan tangan mamang.
Yoa masih tak percaya, menutup mulutnya yang menganga. Menatap mamang yang kini tersenyum padanya, kenapa dia harus terlambat menyadari. Yoa berjalan mendekat, menubruk tubuh ringkih itu. Memeluk erat si mamang, sudah berapa lama dia pergi hingga kini orang yang menurutnya dekat dengannya juga telah meninggalkan raganya.
.
.
.
.
Sunoo melirik ponselnya, beberapa menit yang lalu dia mengirim pesan pada Ryujin. Menanyakan kabar gadis itu, bertanya apakah lehernya masih sakit. Dia masih teringat bagaimana hantu perawan itu membinasakan hantu lain, dan asmodeus menyebutnya hal mengerikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DreadOut ; SunSun√
HorrorHoror - fantasi - komedi. Sunoo disekolah pendiem. Sunoo dirumah temennya hantu. Ga bercanda kok, Sunoo anaknya emang indigo. Dan ketemu sama hantu tengil dengan gaun pengantin yang lagi main sama kucing Mama nya di dapur rumahnya. "Ssttttt, nam...