Memory

231 38 9
                                    



Salju putih yang dingin menutupi hampir seluruh jalan, atap rumah dan segala yang bisa ditutupi dengan butiran es tersebut. Kota mendadak sangat sepi, tak ada seorang yang mungkin tengah berjalan di atas hamparan padang putih ini. Tentu saja, siapa juga yang ingin berjalan dengan suhu udara yang mampu membuatmu menggigil kedinginan atau dapat mengakibatkan hipotermia. Semua orang pasti memilih untuk duduk diam dirumah dengan menyalakan penghangat ruangan atau menyalakan kayu bakar untuk melawan rasa dingin yang terasa menusuk kulit. Pakaian tebal jadi barang wajib setiap kali musim dingin datang.

Ya, mungkin seperti itu pemikiran orang orang yang malas keluar dari rumah.

Berbeda dengan seorang gadis dengan kulit pucat, memakai sepatu boot dengan jaket padding, tudungnya ia pakai.
Di tangannya terdapat sekop berukuran cukup besar. Ia merenggangkan tangannya di atas sebelum memulai kegiatannya. Dia hanya berjalan sekitar lima belas menit, tapi sudah cukup membuat tubuhnya kaku.

Dengan segera dia menyerok salju di jalan dan membuangnya ke pinggir. Sesekali mulutnya mendendangkan lagu yang menjadi favoritnya.

Sebenarnya bisa di katakan dia sangat tidak ada kerjaan. Malam hari yang dingin bukannya tidur di kamarnya memeluk bantal empuknya ia justru terjun ke jalan untuk membersihkan salju.

Bahkan mungkin kegiatannya ini tidak akan dapat apresiasi dari orang orang, namun dia tetap melakukannya. Ia adalah orang yang senang membantu.








Di salah satu sebuah Cafe, seorang wanita dengan apron berwarna coklat tampak memperhatikan kegiatan gadis itu dengan senyum kecil di bibirnya. Lihatlah cara gadis itu menyerok salju yang menutupi jalannya, berlari lari sambil mengumpulkan salju, sangat lucu. Jika lelah, gadis itu akan berjongkok dan mengumpulkan salju di tangannya untuk selanjutnya di jadikan bola bola kecil.

Noze mengambil jaket tebalnya yang dia sampirkan di kursi. Mengambil segelas kopi yang sengaja di buatnya tadi untuk gadis itu, dia membuka pintu Cafe dan berjalan menghampiri orang tersebut yang sudah kembali dengan kegiatannya menyerok salju.

"Ini untukmu"

Gadis berkulit pucat itu membalikan badannya, otaknya mendadak tambah beku menyadari dirinya di hampiri seorang putri salju.

"Hei" Noze mengibaskan tangannya didepan wajah gadis itu.

"Uhm maaf"

Story Of Love || ChaeZe✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang