Mark terbangun dan mendapati Kylie masih terlelap di sampingnya, ia tersenyum melihat wajah polos perempuan itu, ia pasti merasa lelah setelah semalaman bercinta dengannya.
Mark melakukan perenggangan kemudian menghadap Kylie dan mengelus rambut perempuan itu tanpa berniat membangunkannya. Sementara dirinya harus segera pergi mengurusi pekerjaannya.
Ketika Mark melangkah menuruni kasur, pergerakannya mampu membuat Kylie seketika terbangun. “Mark, kau mau ke mana?” perempuan itu bertanya dalam keadaan mata terpejam.
Mark yang baru saja hendak pergi, kembali duduk di kasur ia menopang badannya dengan satu tangan dan tangan lainnya mengelus pipi Kylie. “Kau sudah bangun? Aku harus pergi bekerja, Kylie. Kembalilah tidur, aku tidak akan lama.”
Kylie mengangguk, dirinya memang masih mengantuk.
“Apa kau tidak keberatan jika harus kutinggal?” tanya Mark.
“Tentu tidak, Mark. Aku sudah terbiasa sendirian di rumah ini bukan?” ucap Kylie, Kepalanya bergerak mencari kenyamanan pada bantal yang ia kenakan.
Mark tersenyum kemudian mencium dahi Kylie sebelum akhirnya beranjak dari kasur.
🍁🍁🍁
Saat ini, jam menunjukkan pukul 14.00. Mark sudah tidak sabar untuk pulang menemui Kylie, perempuan itu pasti tengah menunggunya saat ini. Tadi ia berjanji hanya pergi sebentar. Namun, pekerjaannya tidak dapat diprediksi.
Cukup banyak pekerjaan yang harus Mark urus hari ini. Karena kemarin, pria itu tidak pergi ke markas. Belum lagi jika kakaknya tidak ada, semua harus ditangani oleh Mark.
Ya, setelah kakaknya, siapa lagi yang harus bertanggung jawab atas bisnis ini jika bukan Mark? Keluarga Osvaldo hanya tersisa dua orang bukan?
Sebelum pulang, Mark memutuskan untuk mampir ke sebuah mini market. Ia akan membeli beberapa camilan untuk menemani kegiatan menontonnya nanti malam. Tak lupa, ia akan membelikannya ice cream coklat kesukaan kakak iparnya.
Setelah memarkirkan mobil, pria itu masuk ke dalam mini market. Mark berjalan menelusuri toko itu untuk menuju lorong tempat camilan berada.
Saat Mark memasuki lorong yang ia tuju, pria itu hampir bertabrakan dengan seseorang. Mark menunduk dan mendapati seorang gadis tengah memegang dahinya yang tadi berbenturan dengan dagunya.
“Maaf!” tutur Mark.
Mendengar suara itu si gadis mendongak, memastikan suara yang ia dengar adalah milik Mark. Tatapan mereka bertemu dan keduanya sama-sama terkesiap.
Tatapan Mark berubah menjadi dingin, pria itu berusaha untuk mengabaikannya seolah gadis itu tidak terlihat. Mark berniat untuk berlalu dari hadapannya. Namun saat dia hendak melewati gadis itu, tangannya terasa tertahan.
“Mark!” gadis itu berujar lirih.
Mark memejamkan matanya dan menarik napas panjang. Pria itu berbalik dengan memperlihatkan wajah datarnya, ia berusaha untuk terlihat biasa saja kepada gadis itu.
“Hai! Masih mengenalku?” sapa gadis itu. Namun, Mark hanya mengangkat kedua alisnya sebagai jawaban.
“Apa kabarmu, Mark?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Romance[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...