✴✴✴
Wang Yibo tanpa sadar sudah membawa Xiao Zhan ke kamar dan membaringkan pujaan hatinya di atas kasur empuk tepat di bawah kungkungannya. Tubuh sehalus porselen yang sebelumnya diselimuti kain kaos tipis kini sedikit tersingkap ke atas tatkala jemari Yibo dengan lancangnya menyusup masuk dan meraba-raba sesuatu di dalamnya.
Semakin liar, Yibo mengecap bibir semerah apel masak itu lebih ganas dan lebih tak terkendali. Membawa jerat arus listrik yang kini menjalar di masing-masing tubuh mereka hingga gemetar oleh kenikmatan.
Dan di dalam lingkaran candu namun tabu itu, Xiao Zhan menarik sedikit akal sehatnya. Ia mendorong keras bahu Yibo hingga si tuan yang sejak tadi begitu liar ingin menguasainya ikut tersadar. Yibo menjauhkan tubuhnya, kemudian mengusap wajah dengan kasar. “Ma-maaf, aku kelepasan.”
“Kelepasan?”
“Mn. Tidak perlu dipikirkan.” Yibo kini bangkit. Membereskan pakaiannya dan memberi tanda seolah dia akan pergi begitu saja.
Tak terima, Xiao Zhan berteriak di kasurnya. “Dulu kita sepasang kekasih, bukan?”
Yibo berbalik. Dia tidak seharusnya mengungkit kembali memori yang menyakitkan bagi Xiao Zhan. Ia tidak akan terima jika wajah yang semula selalu dihiasi senyuman indah bulan sabit, harus digantikan dengan senyum palsu yang dulu sering Xiao Zhan tunjukkan padanya.
Menggeleng, Yibo tahu kebohongan adalah yang terbaik untuk mereka sekarang.
Sayangnya, saat gelengan Yibo tertangkap mata Xiao Zhan. Manik indahnya memunculkan titik-titik sinar yang mungkin akan jatuh sebentar lagi. Panik, Yibo pun mendekat. Bertanya, “Zhan? Kenapa?”
“Kau berbohong, Yibo!”
Deg.
“A-apa maksudmu?”
“Saat kekuatanku pulih, aku mendapatkan sedikit memoriku kembali. Meski memori yang kulihat hanyalah ciuman diam-diam yang dulu sering kita lakukan. Aku tahu, aku tidak mungkin semurahan itu membiarkanmu memakai bibirku begitu saja! Pasti kau menjanjikan hubungan spesial denganku! Jadi tolong jujurlah, apa kita sepasang kekasih?”
Terdiam, Yibo tenggelam dalam kebisuan. Ia terjebak di antara dua sisi yang teramat sulit ia pilih. Di bawah sana tangannya mengepal erat, tak membiarkan bibirnya bersuara meski ia sangat ingin berkata iya.
Sementara Xiao Zhan yang sudah tidak tahan melihat kebisuan Yibo kini bangkit. Ia merasakan dadanya teramat nyeri hingga ingin melampiaskannya pada Yibo. Satu dua kali pukulan Xiao Zhan layangkan pada bahu pemuda yang masih terdiam seribu bahasa. Pemuda itu memasrahkan diri, membiarkan Xiao Zhan memukulinya berkali-kali.
“Dulu kita sudah menjalin cinta seberapa jauh?!” Ada jeda singkat sebelum Xiao Zhan melanjutkan ucapannya, ia memberi kesempatan bagi Yibo untuk menjawabnya, meski lagi-lagi hanya kebisuan yang ia dapatkan. “Jawab, Yibo! Kita dulu sepasang kekasih, kan? Tapi kenapa sikapmu sangat dingin padaku? Kau tidak mencintaiku lagi?”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Guardian (Yizhan) ✔
FanfictionA Collaboration Yoonayesung & Lanclise Xiao Zhan--Seorang Prime Guardian--terpaksa mengorbankan diri untuk keselamatan penduduk bumi dari ancaman para Evesor. Yibo yang saat itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang kekasih meninggal...