Mark menatap langit sore menjelang malam, hembusan angin laut yg dingin membuat nya mengeratkan kardigan rajut berwarna navy miliknya.
Mark duduk di kursi teras rumah sederhana nya,selama ini dirinya tinggal di pulau yg tidak banyak pehuni nya.
Tangannya terulur untuk mengangkat sekaleng soda, meminumnya sekali tegukan lalu menaruh nya kembali ke meja.
"Bukankah 3 tahun itu adalah waktu yg lama? Tapi kenapa aku masih tidak bisa melupakan nya??"tanya Mark pada diri sendiri,menatap sendu langit senja .
sudah 3 tahun lamanya ia memutuskan tinggal disini namun hal itu tidak memberikan perubahan atas trauma yg ia alami dan masih tidak bisa melupakan cinta pertama nya.
Mark jatuh cinta,jatuh cinta pada pria bernama Jeno,
namun dirinya tidak ingin mengakui hal itu lagipula rasanya terlalu melelahkan jika ia menerima cinta itu dan berakhir setiap sentuhan lembut dari Jeno membuat nya Mengingat masa lalu nya.
"Terlalu buruk untuk mengingat nya kembali"gumam Mark sembari tertawa hambar.
"Hei,tidak baik mengeluh sendiri"suara yg berasal dari seorang wanita menginterupsi Mark membuat lamunannya buyar.
"Eoh? Na Hyeon - Noona?"wanita itu tersenyum tulus ketika Mark memanggil namanya.
Wanita yg bernama Na Hyeon itu berjalan mendekati Mark,ikut duduk di sebelah Mark lalu berkata "kenapa tidak kembali ke kota saja?"tanya nya lembut yg membuat mark terdiam sesaat.
"Tidak mau, kota Terlalu menyesakkan itu membuat pandangan ku terganggu"Na hyeon terkekeh ketika mendengar jawaban dari Mark yg sudah dirinya anggap adik.
"Kau terlalu pengecut minhyung"dahi Mark terlihat memunculkan siku² sepertinya dirinya agak kurang terima dikatai seperti itu.
"Aku bukan pengecut!"bantah mark membuat Na Hyeon menaikkan sebelah alisnya tanda meragukan.
"Kau tau, pergi dengan perpisahan itu lebih baik daripada pergi tanpa perpisahan seolah menghilang begitu saja di telan bumi,lalu apalagi namanya klo bukan pengecut?"Mark mengerang kesal mendengar ucapan Na Hyeon yg memang pada dasarnya benar.
"Aku tau ituu~"mark menutup wajahnya dengan kedua tangannya,Na Hyeon berdecak jengah melihat mark yg tidak berubah selama tiga tahun ini.
Diam² pikiran Mark teringat dengan Panggilan Na Hyeon yaitu nama Lee minhyung atau lebih tepatnya nama samaran nya.
Terasa aneh ketika warga di sini memanggil nya seperti itu namun entah kenapa terasa lucu juga sebab nama itu terdengar lebih kalem padahal orangnya ga kalem.
"Dimana Yeon jae?"tanya mark pada Na Hyeon yg sebelumnya sibuk Menatap lurus matahari terbenam sekarang menoleh padanya.
"Oh, ada di rumah lagi masak sama ayahnya"ujar Na Hyeon tenang tanpa intonasi di kalimat nya.
"Bukannya Noona yg istri dan ibunya terus kenapa mereka yg masak? Noona pemalas ya??"tebak mark polos membuat noona nya ingin melempar Mark ke tengah laut rasanya.
"Bukan gitu,tapi emang mereka yg mau masak berdua tanpa bantuan ku katanya sih mau msmbuatkan aku masakan spesial"jelas Na Hyeon yg diangguki paham oleh Mark.
"Hahaha palingan dihadiahi belut rebus lagi kek tahun lalu"tawa Mark membuat Na Hyeon meliriknya malas.
"Padahal Noona udah tua tapi kok masih cantik ??"pertanyaan ngeselin dari Mark membuat Na Hyeon mendelik.
"Maksudnya apa kata tua itu disebutin,hm?"Mark yg melihat tatapan tajam dari na Hyeon hanya menyengir lalu segera kabur.
"Minhyung- ah! Mau kemana!? Ini udah hampir malem!!"teriak Na Hyeon melihat Mark yg berjalan cepat menjauh dari nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Teacher." || Nomark[✓]
FanficLee Jeno, lelaki dewasa berpawakan tinggi tegap berusia 32 tahun. di usia nya saat ini dirinya tidak memiliki niat untuk memiliki kekasih apalagi istri. walaupun sudah mapan tapi tidak ada yang menarik selain pekerjaan menurut nya. hingga ia bertemu...