Kalo ada typo tandain ya :*
~Puluhan jenis bunga bermekaran indah di musim semi tahun ini sama seperti hatiku yang bersemi karenamu, musim semi yang menghantarkan rasa hangat dan sejuk sama sepertimu yang memberiku bermacam-macam rasa baru yang baru pertama aku rasakan~
Di atas sofa dengan televisi yang masih menyala ini, Suzy menangis terisak mendengar cerita tentang masa laluku membuatku panik seketika.
Tak tau apa yang harus aku perbuat, aku memilih untuk diam dan menarik Suzy kedalam pelukanku, mengusap rambutnya sembari mencoba menenangkannya, entah ini akan berhasil atau tidak tapi perlahan tangisannya mereda
Setelah ia tenang dia melepas pelukan kami, menangkup wajahku lalu menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku deskripsikan. Mata, hidung dan juga pipinya terlihat merah mungkin efek karena dia baru saja menangis, bahkan pipinya masih terlihat basah karena air matanya.
"Aku tidak bisa membayangkan kamu yang masih sekecil itu diperlakukan dengan tidak manusiawi, bagaimana dia bisa tega melukai anak selucu dirimu eoh?" Entah ini kemahirannya atau memang karakternya, namun ucapannya selalu sukses menyentuh hatiku, aku terharu.
"Jadi kamu menangis karena itu?" Tebakku yang dia jawab dengan anggukan.
"Aku cuma tidak bisa membayangkan betapa beratnya hidupmu dulu, bertahan seorang diri di tengah tempat yang seharusnya menjadi sebuah rumah"
Kalau diingat lagi aku juga merasa bangga pada diriku sendiri, aku juga tidak menyangka bisa bertahan hingga sejauh ini.
"Oppa dengarkan aku. Lupakan apapun hal buruk yang pernah terjadi di masa lalumu dan hanya sisakan kenangan-kenangan baik yang ingin kamu kenang karena kenangan buruk itu hanya akan melukaimu sedangkan kenangan baik akan menguatkanmu____" tangannya yang menangkup wajahku itu seketika dia lepas, berjalan turun lalu menggenggam kedua tanganku dengan tangan kecilnya.
"Apapun yang pernah terjadi padamu tidak akan merubah perasaanku. Aku senang akhirnya kamu mau jujur padaku karena itu tandanya kamu sudah mulai mau terbuka padaku. Aku malu mengatakan ini, tapi ku mohon lupakan semua kenangan buruk itu dan ayo membuat kenangan baik bersamaku. Juga, aku ingin merubah mindsetmu tentang having sex, aku ingin kamu merasakan bagaimana rasanya berdebar karenaku"
Bagi orang lain mungkin ucapannya terdengar sangat nakal dan berani, namun entah kenapa bagiku itu terdengar sangat menggemaskan, mengatakan kalimat dewasa dengan wajah polosnya itu terlihat sangat menggemaskan membuatku tidak bisa menahan diri.
Tangannya yang menggenggam tanganku itu ku tarik tiba-tiba membuat tubuhnya maju ke depan, kepalaku yang menunduk dan kepalanya yang mendongak membuatku bisa menemukan bibirnya dengan mudah, menciumnya dengan lembut karena takut melukainya.
Apakah benar seperti ini caranya? Sejujurnya aku tidak pernah berciuman sebelumnya dan baru bersama Suzy saja, karena walaupun aku dilecehkan namun wanita gila itu tidak pernah sekalipun menyentuh bibirku, sehingga aku tidak yakin apakah aku sudah melakukannya dengan benar atau tidak?
Ciuman ini terasa sangat panas hingga rasanya seperti membakar tubuhku, sayup-sayup aku mendengar suara desahan ringan yang tercipta dari mulut Suzy, suara desahan yang membuatku semakin bergairah.
Perlahan aku membawa tanganku menelusuri tubuhnya lebih jauh lagi, memasuki bajunya yang kedodoran hingga menemukan sebuah gundukan lembut.
Sesaat jantungku berdegub sangat kencang, tanganku gemetaran entah karena apa. Aku gugup, aku tidak bisa mengatasi jantungku sendiri.
Ku lepas ciuman kami, menampakkan wajahnya yang teduh namun penuh gairah. Ahhh sial, kenapa dia sexy sekali?
"Boleh aku memelukmu?" Entah kenapa tiba-tiba saja aku ingin memeluknya, aku ingin merasakan tubuhnya bersatu dengan tubuhku, aku ingin merasakan suhu tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sofure (Soine Furento) 🔚
FanfictionWARNING : MATURE CONTENT 21+!!! UPDATE SETIAP HARI MINGGU PUKUL 22.00 WIB Karena trauma di masa lalu Jungkook mengidap insomnia akut. konsultasi juga obat tidur sama sekali tidak membantunya hingga suatu hari ia menemukan iklan yang menawarkan jasa...