Haiii, maaf ya baru bisa update. Terlalu sibuk di rl soalnya hehe😫
Btw jangan lupa vote ya cintakuu🤍🥰
Helaian rambut dia jadikan satu lalu mengenakan kerudung sekolah seperti biasanya, terakhir ia menambahkan liptint berwarna pink ke bibir mungilnya. Tidak ada yang berubah dari keputusan Gala setelah subuh pria itu mengajaknya pulang dan pengendara yang tidak terlalu banyak sehingga pukul enam lewat mereka sudah sampai dirumah.Selama perjalanan tidak ada percakapan, Gala memilih diam seperti biasanya dan Keiza yang tidak ada niat untuk mengajak bicara hingga sampai sekarang ini Keiza masih mendiami Gala. Pria itu juga tidak mengajak bicara sepertinya ini akan menjadi silent treatment yang lama karena Keiza yang marah dan Gala yang sudah jelas tidak akan mengajak bicara duluan.
Setelah selesai bersiap-siap Keiza langsung mengambil tasnya, matanya tertuju pada Gala yang tengah sarapan roti di meja makan. Pria itu menoleh sejenak dan Keiza langsung memalingkan wajahnya. Dia memilih pergi naik taksi daripada harus pergi dengan Gala, jujur saja ia bukan marah tetapi kecewa. Ia merasa sangat kecewa karena Gala lah yang berjanji lebih dulu, wajar saja Keiza berharap.
Dibanding rasa kecewanya pada pria itu ia lebih kecewa pada diri sendiri yang berharap semudah itu pada seseorang yang tidak seharusnya ia harapkan.
"Loh, gak jadi ke tempat nenek?" tanya Laudia ketika melihat Keiza masuk ke kelas. Dengan wajah kesal yang terpampang gadis itu langsung duduk dan langsung melipat kedua lengannya lalu menenggelamkan wajahnya disana.
Laudia menggaruk tengkuknya, "lah kenapa lagi? Tiba tiba aja badmood."
Gadis itu mengelus kepala Keiza pelan lalu beranjak pergi, "gue ke kantin ya Kei, ntar kalau lo udah lebih tenang cari gue ke kantin aja," ujar Laudia. Keiza memang tipe orang yang sangat sensitif walaupun gadis itu emosian, mudah kesal tetapi tidak bisa dipungkiri bagaimanapun ia melampiaskan amarahnya dia akan menangis. Kalau sudah begini Laudia juga tidak akan menganggu sampai gadis itu tenang.
Terkadang memang ada hal yang tidak harus kita ketahui seperti itulah pertemanan, sedekat apapun kita tidak semuanya harus kita tahu dan apa yang tidak diceritakan lebih baik jangan ditanyakan untuk menghargai keputusan orang tersebut.
Sesampainya Laudia di kantin ia langsung disambut dengan senyuman tengil Reyhan. Dasinya miring sebelah dan bajunya yang sudah terlihat kusut padahal masih pagi hari, Laudia menatap tampilan Reyhan kesal. "Memang gak ada bagusnya nih anak" batinnya.
"Hah! Ngapain lo kesini?" tanya Reyhan sambil menghalangi pintu kantin. Pria itu berdiri di tengah sembari mengacak pinggang, Laudia berhenti dengan mata melotot seakan mau memakan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Choice
Roman pour AdolescentsTerkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia. Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...