•Narendra• 2

85 55 55
                                    

Alvaro membawa Tasya ke sebuah warung yang tempatnya tak jauh dari tempat kejadian Naren melawan Samudera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvaro membawa Tasya ke sebuah warung yang tempatnya tak jauh dari tempat kejadian Naren melawan Samudera. Alvaro langsung mengirim sebuah pesan ke Naren bahwa Tasya aman bersamanya dan dibawanya ke sebuah warung. Tasya pun turun dari motor dengan hati-hati

Gadis itu masih ketakutan, terlihat dari wajahnya yang pucat dan keringat dingin yg membasahinya.
Alvaro yang memperhatikan Tasya yang pucat langsung memesankan nya segelas teh hangat.

"Lo gapapa kan Sya?" tanya Alvaro yang melihat keterdiaman gadis di depannya.

"Gue gapapa kok Al, cuma masi sedikit kaget aja" Ucap Tasya

"Ini mas pesanan teh hangatnya" Ucap pelayan warung itu kepada Alvaro

"Terimakasih bu"

"Lo minum dulu aja Sya"

Setelah meminum teh hangat, tubuh Tasya merasa sedikit lebih tenang.

"Lo kenapa bisa ketemu Carlo'z?" Tanya Alvaro penasaran setelah dirasa Tasya mulai tenang.

Tasya menggeleng kepalanya pelan "gue gatau, tadi waktu gue jalan tiba-tiba gue dihadang tapi untungnya kalian dateng diwaktu yang tepat"

Alvaro sudah menebak ini akan terjadi, ia tau betul sifat Carlo'z yang licik.

"Gue mau pulang" Ucap Tasya dengan nada suara sedikit lemah.

Alvaro menoleh ke arah Tasya dan mengerti bahwa gadis itu masih sedikit syok, akan tetapi ia juga diperintahkan Naren untuk membawa Tasya ke tempat yang aman bukan mengantarnya pulang

"Lo tunggu dulu, bentar lagi Naren kesini. nanti dia yang bakal nganter lo pulang" Ujar Alvaro

Selang beberapa menit kemudian terdengar suara deru motor yang berdatangan. Naren yang baru saja datang dengan tergesa-gesa langsung menghampiri Tasya.

"Gimana?" tanya Alvaro

"Biasalah, kalah" Jawab Anggara dan diangguki oleh Naren

"Sayang, kamu gapapa? ada yang sakit hm?" Tanya Naren sembari memeluk gadisnya itu. Jujur ia sangat khawatir dan tidak akan memaafkan dirinya sendiri bila terjadi hal yang tidak tidak pada Tasya.

"Aku gapapa Ren" Jawab Tasya sembari memberikan senyum

Naren pun tak berbicara lagi, cowo itu menggapai lengan Tasya dan menelitinya. Matanya menajam ketika melihat pergelangan tangan gadisnya memerah, Naren mencoba untuk menahan emosinya.
bisa-bisanya Tasya mengatakan 'baik-baik saja' tadi?

"Aku khawatir Sya" Ucap Naren sembari memeluk tubuh Tasya lagi.

Tasya pun melepas pelukan Naren dan tersenyum "Aku gapapa Ren, muka kamu sakit?" tanyanya ketika melihat sudut bibir Naren yang terlihat ada darah yang sudah mengering. "Aku obatin ya?" tanya Tasya

NARENDRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang