Strawberry Cheesecakes - 08

670 94 2
                                    

Minho menatap Chan yang tengah memakan kue yang dia buat. Sampai pada tatapan mereka beradu.

"Apa tidak enak?" Tanya pria manis itu. Chan langsung menggeleng.

"Tidak terlalu manis, aku suka" kata pria itu. Minho tersenyum tipis lalu dia menatap pemandangan di depannya.

"Kau tidak bekerja hari ini, kenapa pakaian mu sangat santai?" Tanya pria itu. Chan menggeleng pelan.

"Hari ini aku libur, tapi aku tidak tahu harus melakukan apa" kata pria itu.

"Pergilah bersama teman-teman mu" ujar pria itu. Chan terkekeh mendengarnya.

"Aku bukan orang asli kota ini, sebulan yang lalu aku di pindahkan untuk bertugas di sini jadi aku tidak terlalu memiliki teman" kata pria itu. Minho mengangguk mendengarkan cerita dari Chan.

"Siapa nama mu?" Tanya pria itu.

"Lee Minho, kau?" Tanya Minho balik.

"Bang Chan" jawab pria itu.

"Kau lahir tahun berapa?" Tanya Minho kemudian.

"97 kau?" Tanya Chan sambil menaikan salah satu alisnya.

"98 aku artinya lebih muda dari mu" kata Minho. Chan terkekeh mendengarnya.

"Kita seumuran, jadi berbicara santai saja" kata Chan. Minho lalu mengangguk pelan.

"Coba kau nyanyikan lagu ini" kata Chan sambil memberikan mic itu pada Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba kau nyanyikan lagu ini" kata Chan sambil memberikan mic itu pada Minho. Pria manis itu langsung menggeleng, dia tidak bisa bernyanyi.

"Terima kasih sudah menemani ku" kata Chan pada Minho. Pria manis itu kemudian mengangguk pelan.

"Ini nomor ponsel ku, jika kau butuh teman atau bantuan kau bisa menghubungi ku" kata pria Bang itu. Minho tersenyum lalu dia memasukan nomor milik pria itu ke ponselnya.

"Sampai jumpa" kata Minho.

Setelah berjalan-jalan dengan Chan, membuat Minho merasa lebih baik. Pria itu benar-benar sangat ramah dan ceria membuat Minho sangat terhibur saat bersamanya.

"Hai!"

Minho terkekeh melihat pesan Chan untuk pertama kalinya masuk ke ponselnya.

"Kau seperti bapak-bapak" jawab Minho.

"Hehe benarkah? Artinya aku membosankan" jawab Chan. Minho tersenyum membaca itu.

"Saat aku libur apa kita bisa bertemu lagi?" Tanya Chan.

"Tentu"

"Ayo kita pergi ke pantai, aku akan membelikan mu daging sapi"

"Sip"

Entah kenapa Minho langsung akrab dengan pria itu. Padahal dia bukan tipe orang yang cepat akrab, tapi Chan adalah orang yang sangat menyenangkan. Mungkin karena itu membuat mereka cepat akrab.

🍰🍰🍰

🔞

Juyeon menghempaskan tubuh Minho ke sudut tempat itu. Hal itu membuat Minho meringis kesakitan karena cengkraman dari pria itu.

"Kau rupanya berani selingkuh dari ku?" Tanya pria itu dengan amarah yang membara. Minho benar-benar tidak mengerti apa yang pria itu katakan.

"Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti" kata Minho. Juyeon lalu mengeluarkan ponselnya.

"Lihat ini" kata pria itu. Ternyata itu foto Chan dan Minho tengah duduk di depan sungai malam itu.

"Berani kau!" Kata Juyeon lalu dia menampar Minho. Membuat Minho hampir jatuh ke lantai.

"Pantas saja kau selalu menolak ku" kata pria itu. Kali ini dia menarik leher baju pria itu, lalu membawanya ke kamar mandi yang tak jauh dari sana.

"Lepaskan aku! Apa yang akan kau lakukan pada ku?" Tanya pria itu.

"Kau milik ku hanya milik ku" kata Juyeon dia lalu mendorong Minho masuk ke dalam. Sambil mengunci pintu pria itu membuka dasi yang dia pakai dan menutup mata Minho menggunakan dasi itu. Membuat pria itu berusaha memberontak. Tapi ternyata Juyeon membawa saputangan dan mengikatkannya di mulut Minho.

Pria itu mendorong Minho hingga dia terpojok di sudut sana. Dengan cepat dia melucuti tubuh bagian bawah pria itu dan membalikkanya. Tanpa basa-basi Juyeon memasukan batangnya ke lubang miliknya. Dia langsung menggempur lubang milik Minho dengan sangat kasar. Minho berusaha menahan desahan itu namun gagal, tapi karena Juyeon mengikat mulutnya jadi tidak terlalu terdengar.

Minho berusaha memberontak, namun gagal karena tenaga pria itu lebih besar.  Dia melakukannya sampai Juyeon merasa puas, Minho terkejut saat merasakan seperti hangat di dalam sana.

Setelah puas Juyeon langsung melepaskan pria itu dan dia langsung ambruk ke lantai. Juyeon membuka saputangan dan dasi yang dia ikat. Terlihat Minho bernapas terengah-engah.

"Ingatlah, kau dan tubuh mu ini adalah milik ku" kata pria itu sambil memegang dagu Minho. Pria manis itu benar-benar tidak percaya Minho akan memaksanya seperti itu.

"Kau jahat" kata Minho dengan lemas.

🍰🍰🍰

Minho duduk untuk beristirahat sejenak. Tubuhnya benar-benar sakit saat ini. Semua ini karena si Juyeon itu.

"Minho kau sakit?" Suara itu membuat Minho terkejut, ternyata itu Chan yang tak memakai seragamnya.

"Kau tidak bekerja?" Tanya pria itu. Chan menggeleng sambil tersenyum.

"Aku jaga malam, ada apa dengan mu?" Tanya Chan melihat wajah Minho pucat pasi. Dia tahu ada yang tidak beres dalam diri pria itu.

"Aku hanya stres karena akan ada ujian" kata Minho sambil tersenyum. Chan lalu mengangguk berusaha untuk memercayainya. Tapi sebenarnya Chan tahu pria itu tengah berbohong sekarang.

"Minho ayo antar aku membeli makan, aku akan membelikan mu juga" kata Chan. Minho tersenyum lalu dia mengangguk.

Namun saat Minho akan berdiri, seketika tubuh pria itu roboh dan terkejut. Hal itu membuat Chan terkejut dan langsung menangkapnya.

"Ada apa dengannya?" Tanya Chan pada dokter.

"Sepertinya dia sangat kelelahan fisik dan mental" kata dokter itu. Chan lalu menatap wajah Minho yang terlelap. Tangan Chan tiba-tiba menyentuh pipi pria itu.

"Apa dia menyakiti mu?" Gumam Chan sambil menatap wajah manis itu.




TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

STRAWBERRY CHEESECAKES | BANGINHO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang