12 | pesta penjarahan, penangkapan

17 5 0
                                    

︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶❛❜𝕊𝕚𝕟𝕥𝕙𝕚𝕟𝕜❛❜︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶

Decakan halus datang dari mulut Sunghoon, tujuh hari setelah usaha kaburnya dari istana Borealis, malam ini ia malah harus pergi ke sana tanpa mengendap-endap lewat terowongan yang berada di belakang tembok kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Decakan halus datang dari mulut Sunghoon, tujuh hari setelah usaha kaburnya dari istana Borealis, malam ini ia malah harus pergi ke sana tanpa mengendap-endap lewat terowongan yang berada di belakang tembok kerajaan.

Undangan yang dibubuhi tinta hitam itu dipegang Sunghoon ragu, sejak mendapat undangan pesta ia mengendus adanya kesengajaan. Pihak istana sengaja mengundang semua remaja yang ada di distrik Elision Denouement, terkhusus anak-anak sekolah Elixir Crynosure.

Sunghoon merapikan pakaian jabot warna putih miliknya, prince vest warna hitam yang ia kenakan. Sedikit tidak nyaman karena suhu udara sekarang sedang panas-panasnya, baik siang atau pun sore hari. Namun menjelang tengah malam, suhu akan mendingin sampai benar-benar membuat orang menggigil. Dari sini saja Sunghoon sudah curiga, apa istana Borealis meniru pesta musim panas negeri Australis?

"Kamu yakin pergi ke sana?" Wanita itu menatap risau anaknya yang telah rapi menggunakan baju yang telah di tetapkan disetiap pesta istana. Ini pertama kalinya Sunghoon masuk ke dalam istana, hanya remaja legal yang boleh pergi ke pesta. Tahun ini istana seperti ingin cepat-cepat mengadakan pesta.

"Yasudah hati-hati ya..." Berat melepas Sunghoon walaupun semalam. Beliau gelebah, Sunghoon tidak tahu apa-apa. Jangan sampai pihak istana menangkapnya.

Sunghoon melenggang pergi, bahu lebar itu pergi dari rumah kecil yang menjadi naungannya selama ini. Di balik vestnya, ia menyimpan beberapa jangkrik untuk dimakan selama perjalanan menuju kediaman keluarga raja.

Telinganya kembali berdenging, kepalanya lengar mendengar Vinia menggumamkan namanya beberapa kali. Ada apa dengan perempuan bersurai se-siku itu? Kendati bisa mendengar benak Vinia, tapi sayang sekali Sunghoon tidak mengerti emosi apa yang sedang Vinia hadapi ketika menyebut nama Sunghoon.

Bangunan menjulang, besar, mewah dan berkilau karena lampu-lampu itu terlihat di depan Sunghoon. Semoga ia tidak mencurigakan sama sekali, semoga orang-orang yang ia temui masih sama layaknya kemarin. Tidak banyak tanya, dan hanya menganggap Sunghoon manusia biasa.

Sunghoon bergabung sebentar dengan teman-teman sekelasnya, mereka merajut beberapa dialog. Memuji pakaian yang di kenakan, sudah tentu anak para pejabat dan saudagar kaya lebih kontras di sana. Namun akan tetap kalah oleh pakaian para pangeran.

Pesta berlangsung meriah, Sunghoon hanya mampu duduk diujung ruangan tanpa minat bergabung dengan orang-orang yang tengah berdansa. Agaknya memang benar, ada penduduk dari negeri Australis. Di baris kursi mewah juga ada wajah pangeran Jay---sporadis ia melekatkan pandangan pada Sunghoon. Aneh.

"Zeta! Aku cari ternyata kamu di sini," Ujaran manis semi bimbang datang dari Vinia. Perempuan itu mengenakan gaun pesta dansa sederhana warna dasar biru dongker berpadu dengan warna danta. Linglung, Sunghoon tersenyum samar disudut bibir. Ini perempuan yang membuat kepalanya berdenging sakit tiap detik.

ᵒⁿ ʰᵒˡᵈ Sinthink ; SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang