⚠️ Bad scene + harsh words ⚠️
Happy reading ʕ•ε•ʔ
"Ada kalanya manusia memilih untuk menghindar daripada harus melarikan diri."
— Arzio Bab 7 —
Sepertinya hari ini bumantara di langit luas tengah berbahagia. Sinarnya memancar dengan sangat terik menerangi bumi. Padahal ini baru memasuki jam setengah sepuluh pagi, tapi rasanya seperti sudah jam dua belas siang.
Arga menyeka keringat yang bercucuran dari keningnya menggunakan punggung tangan. Baju pramuka cowok itu tampak sangat basah dibagian belakang. Sesekali ia merenggangkan punggungnya yang terasa panas akibat kelamaan membungkuk.
"Gila panas banget."
Arzio dan Azril yang tengah asik mencabuti rumput lantas menoleh. Menjadikan telapak tangan mereka sebagai penghalang sinar matahari agar bisa menatap Arga.
"Lo berdua istirahat aja, sisanya biar gue yang rapihin. Lagian juga ini kan hukuman gue," kata Arzio.
"Emangnya lo kuat cabutin rumput dari ujung ke ujung? Noh lihat di bagian sana aja masih banyak anjir," balas Arga seraya menunjuk bagian taman di ujung sana.
"Ya kalau nggak kuat kan bisa dilanjut besok." Sontak Azril langsung menoyor lengan Arzio.
"Jangan ngasal, besok kan lo disuruh bersihin toilet sama si Jaja," sungutnya tak bersahabat.
"Yaelah cuma toilet gampang itumah, udah lo berdua mendingan ke kantin sekarang beli makanan!" titah Arzio memaksa.
"Berat sama dipikul ringan sama dijinjing," Jawab Azril penuh penekanan. Cowok itu tetap kekeh untuk membantu Arzio menyelesaikan hukuman yang sudah diberikan oleh Pak Jaja.
Yap, saat ini Arzio tengah melaksanakan hukuman dari Pak Jaja. Ingat kejadian baku hantam yang terjadi di antara Arzio dengan Marvelo dua hari yang lalu? Nah, setelah berdiskusi dengan Sebastian akhirnya Pak Jaja menyatakan Arzio tidak bersalah. Meskipun demikian, Pak Jaja tetap akan memberikan Arzio hukuman karena sudah membuat Marvelo babak belur.
Azril dan Arzio bangkit berdiri di hadapan Arga. Penampilan keduanya juga tak jauh berbeda dari Arga. Sama-sama berkeringat. Pasalnya sudah hampir setengah jam mereka mencabuti rumput liar di sekitar pekarangan sekolah.
"Hoi jomblowan!"
Mereka bertiga menoleh ke sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZIO [SELESAI]
Roman pour Adolescents"𝑨𝒏𝒅𝒂𝒊 𝒘𝒂𝒌𝒕𝒖 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒅𝒊 𝒔𝒊𝒕𝒖𝒂𝒔𝒊 𝒊𝒕𝒖." : ft. Jeno Bercerita tentang Arzio dan waktu yang selalu menempatkan dia di posisi yang salah. Menyisakan penyesalan yang tidak berujung ta...