Clarisa POV
Libur telah tiba, libur telah tiba hore hore hore. Hari ini liburan telah dimulai, Kevin mengajakku untuk pergi bareng katanya, tapi dia tidak memberi tahuku kita akan liburan di mana. Entah aku sangat senang dengan ajakan Kevin, karena siapa yang tidak senang diajak idolanya berlibur bersama. Aku berdiri di depan lemari mencari baju-baju yang cocok untuk suasana hari ini, akhirnya aku menemukan kaos bewarna putih selengan dan jeans bewarna biru, aku segera membersihkan badanku, lalu memakai make up tipis, setelah itu menunggu Kevin di lobby apartemen. Aku sudah membayangkan pergi jalan berdua bersama Kevin, merelakan jadwal pulang ke Bogor demi bisa liburan bareng Kevin, senang sekali rasanya. Tak lama kemudian Kevin datang dengan kaos polos putih, jaket hitam yang tidak dikancingkan dan jeans hitam, sepatu putih serta topi bewarna putih, tak lupa pula dia memakai masker dan kacamata agar tidak terlalu diketahui oleh orang-orang. Ah sumpah ganteng sekali dia hari ini.
"Cla udah lama nunggunya?" Tanya Kevin dengan senyuman manisnya. Akhir akhir ini senyuman Kevin menjadi candu bagiku, dulu kemana saja aku , bisa-bisanya tidak melihat ketampanan Kevin.
"Nggak kok, ya udah yuk keburu siang" ajakku dna segera berdiri menghampiri Kevin.
"Kita mau ke mana, Vin?" Tanyaku saat berada di dalam mobil Kevin yang sudah mulai melaju.
"Ke pulau, kita main jetski, ntar gue kenalin sama temen-temen gue" kata Kevin dan tersenyum manis.
Jetski, kata itu membuat tubuhku tiba-tiba menegang, dan teman-teman, berarti tidak liburan berdua saja tapi berbanyak. Clarisa apa yang kamu pikirkan, tidak mungkin Kevin mengajakku liburna berdua saja, memangnya aku siapa, harusnya aku sadar aku bukan siapa-siapa.
"Vin, tapi gue nggak kenal sama temen-temen lo, gue malu" alibiku.
"Makanyaa, lo gue ajak biar kenal" Kata Kevin yang terus fokus menyetir mobilnya.
"Tapi gue insecure, Vin" kataku lirih, mataku mungkin sudah memerah menahan air mata yang sebentar lagi akan meluncur bebas. Bukan itu sebenarnya yang aku pikirkan, aku tidak masalah jika berkenalan dengan teman Kevin, justru aku senang tapi aku sudah berharap banyak tentang ajakan Kevin, aku kira jalan berdua, selain itu aku tidak bisa jika harus bermain jetski. Jika aku ikut aku hanya bisa merepotkan Kevin dan yang lainnya, pasti teman-teman Kevin tidaknsuka denganku jika aku merepotkan mereka.
"Apa yang membuat lo insecure, Cla? Mereka juga makan nasi kali, kalau mereka makan berlian tuh lo baru boleh deh insecure"
"Mereka semua terkenal, Vin, kalau diibaratkan nih, mereka tuh langit sedangkan gue inti bumi, nggak kelihatan dari sini" ketusku.
"Mau terkenal, mau nggak sama aja, sama-sama manusia biasa, sama-sama makan nasi"
"Ck, gue kira bakal liburan berdua doang, ternyata bareng-bareng, jangan ngarep deh, Cla. Hufftt tau gini gue pulang ke Bogor aja enak" gumamku yang mungkin tidak terdengar di telinga Kevin.
"Lo ngomong apasih, Cla?" Tanya Kevin.
"Aa...ahh nggak, nggak ada ngomong apa-apa, gue.... Gue... cuma itu agak kesel sama orang-orang yang parkir di pinggir jalan, kan bikin tambah macet aja" kataku berbohong.
Kita telah sampai di tujuan liburan hari ini, Kevin turun dari mobil sedangkan aku masih dengan pikiranku mengenai jetski, tubuhku rasanya sudah kaku, takut itu yang aku rasakan.
"Lo mau gue kunciin di dalem mobil?" Tanya Kevin membukakan pintu mobil, ternyata dia sadar aku tidak mengekorinya.
"Iyaaa, mendingan gue di mobil aja" kataku tanpa menatap Kevin
"Cla, lo mau liburan apaan di mobil, panas juga, engap iya"
"Gue mau keliling pantai aja, nggak ikutan sama lo" aku segera turun dari mobil Kevin dan hendak pergi namun tanganku di tahan oleh Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suppose - Kevin Sanjaya [END]
Teen FictionFOLLOW DULU YAHH❤️ . . . Terkadang definisi cinta itu bukan saling memiliki. Terkadang kita harus melepas orang yang kita sayang untuk kebahagiaan masing-masing. Kisah ini menceritakan perjalanan cinta Clarisa Ginanita Wijaya bersama kekasihnya. Wal...