4

717 98 24
                                    

.

.

Happy reading

.

.

Ice axe milik Indonesia ia tancapkan di gunung es yang dingin dan keras itu. Akhirnya setelah lama mendaki, ia sampai di puncak. Gak lama-lama banget sih, soalnya gunung yang mereka pilih ini tidak terlalu tinggi. Tapi dari semua personifikasi, ia sampai duluan.

Tak lama setelahnya, seluruh personifikasi akhirnya sampai di puncak. Mereka menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk beristirahat, makan dan melakukan kegiatan lainnya lalu kembali turun.

Skip time~

Indonesia duduk di pinggir danau membeku itu dengan sepasang sepatu ski yang terpasang di kakinya. Ia lebih suka mengamati adik-adiknya ketimbang bermain Ice skate di atas danau beku itu.

"Hey, Nusa! Kau tidak ikut bermain?" Australia bertanya. Indonesia hanya menggeleng menyahutinya.

"Tumben, biasanya kau selalu bersemangat." kata Australia.

"Mungkin seharusnya aku yang bertanya padamu, Aussie." balas Indonesia.

"Oh itu, aku baru mau bergabung!" jawab Australia.

"Kau benar tidak mau ikut?"

"Nanti aku akan menyusul."

Australia tersenyum dan mengangguk kemudian bergabung bersama yang lain bermain ice skate. Indonesia melirik ke arah lain dan matanya mendapatkan Taiwan yang sedang meluncur ke arahnya.

"Gēgē, ikut main yu!" ajak Taiwan.

"Nanti saja." balas Indonesia.

"Ah, Gēgē selalu berkata seperti itu, tapi nanti tidak bermain juga." kata Taiwan.

Taiwan memaksa Indonesia untuk bergabung dan pada akhirnya, Indonesia mau. Dia menemani Taiwan bermain Ice skate.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Hari mulai gelap dan mereka segera pulang ke vila untuk makan malam. Di ruang makan, suasana begitu 'meriah' saking meriahnya America dan Russia hampir saling adu jotos. Kalau tidak ada yang menengahi mereka mungkin, sudah terjadi yang macam-macam.

Indonesia duduk di sebelah Singapore dan Malaysia. Iya, Indonesia di tengah-tengah mereka, tapi selama makan malam Indonesia hanya menyantap makanannya dan berusaha mengabaikan renggekkan Malaysia kepada Singapore yang memintanya untuk memanggilnya "Abang"

"Singa, panggil aku Abang ya? Aku mau dengar, sekali saja~" pinta Malay.

"Sudahlah. Diam dan habiskan saja makananmu itu." kata Singa.

"Tidak adil! Abang Indo kau panggil 'Abang' tapi kenapa aku tidak?!" sahut Malay tidak terima.

"Memangnya kenapa, toh suka-sukaku." balas Singa masang-masang muka mau ngajak gelud yang akhirnya buat Malay ikut kesel juga.

"Au ah!"

Indonesia hanya membatin,

'Ya, ini sudah biasa. Aku bisa mengatasi mereka, jangan khawatir.'

Setelah makan malam, personifikasi berkumpul di ruang tengah, tapi beberapa ada yang lebih memilih langsung ke kamar karena kelelahan dan ingin beristirahat. Di ruang tengah, ribut lagi lah tu mereka. France sama UK yang jambak-jambakkan, America dan Russia gelud, South dan North Korea juga sama. ASEAN juga sama, Malay masih merengek kepada Singa, tapi Singapore tetap gak mau. Ya pokoknya ribut lah.

Di sofa, Germany duduk dengan mug berisi coklat panas yang dibuatnya dan mug itu bertuliskan "Im tired." cocok sih, wong Germany mukanya udah tertekan, tambah lagi lah abangnya si Gilbert ikut dalam kegiatan liburan ini, makin meresahkan lah itu dengan tingkah akhlaklessnya si Gilbert.

'Liburan ini aku berniat untuk merilekskan diri, tapi sepertinya tidak mungkin ya...' Germany meng-sad.

Sama halnya dengan Indonesia. Dia memegang mug coklat panas dan di mug itu terdapat tulisan, "Always smile." tapi Indonesia tetap santuy sambil minum tuh coklat panas sambil nonton acara televisi.

'Biarin aja lah...'

Sementara Germany yang melihat itu terheran-heran, bagaimana bisa Indonesia sesantuy itu. Bang Germany coba deh, liburan selama beberapa bulan di rumahnya Bang Dirga, entar juga sama kaya dia.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Indonesia menghirup udara dingin dan segar ini. Hari sudah mulai pagi, dan mereka akan melanjutkan kegiatan liburan di jam 09.00 nanti. Indonesia kembali masuk ke dalam dan berjalan menuju ruang makan untuk membuat kopi. Sampai di sana ia hanya melihat, beberapa personifikasi saja.

Masih terlalu pagi sih sebenarnya, jam 03.00 kok. Tidak semua personifikasi bangun sepagi itu.

Akhirnya untuk menghilangkan kegabutan ini, Indonesia bermain catur sambil minum kopi bersama Australia yang kebetulan juga sudah bangun. Gak sih, Australia tadinya bangun gegara kebelet pipis dan ketika balik ke kamar mau tidur, ia tidak bisa tidur lagi.

"Arghh!!! Kenapa kau selalu menang sih?!" tanya Australia yang udah frustasi gegara dari tadi dia kalah mulu.

"Entahlah, aku keseringan main mungkin." jawab Indonesia.

Matahari mulai menunjukkan dirinya alias terbit. Waktu sarapan sudah tiba, dan seluruh personifikasi kini berkumpul di ruang makan untuk sarapan.

"Ini masih pagi, jangan cari ribut, Дa." kata Russia yang tersenyum horror sambil memegang pipanya.

"Yang cari ribut itu kau, bukan aku!!" balas America.

"Hey, frog! Tidak bisakah kau tidak mencari ribut denganku sehari saja?!" kata UK yang udah kesel sama France.

"Honhonhon, kau diam saja alis tebal!" sahut France tidak terima dirinya dipanggil kodok.

"Iceland, panggi aku Kakak."

"Aku anak tunggal."

"Singa~"

"Jangan lagi."

"Kau cari ribut ya, South?!"

"Yang cari ribut itu kau, North!!"

"Yeyy, gelud."

"Aku yang paling keren!! Kesesese!!"

Dan ya...gitu lah.

'Au ah, gak mau dipikirin.' batin Indonesia dan Germany.

.

.

.

.

TBC







Winter season || Hetalia Indonesia [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang