Hari masih terlalu pagi untuk memulai rutinitas, bahkan ayam pun masih enggan berkokok. Namun, berbeda dengan new yang sudah keluar kamar sembari mengucek matanya. Suasana di kosan pun masih sangat sepi karena yang new ingat gunsmile dan bright tidur hampir pagi, katanya sih sudah menjadi jadwal bermain game konsol bareng.
New turun dari lantai dua, bermaksut pergi ke dapur untuk mencari serealnya, iya new sudah terbiasa bangun pagi. Jika biasanya bangun pagi untuk menunggu kereta, kini untuk makan.
New kira ia adalah penghuni dengan rekor bangun paling pagi, tapi rupanya di meja makan sudah ada kak arm yang serius menatap ponselnya.
Kak arm belum mandi aja udah ganteng pake banget, -batin new yang kini mampu membuat matanya melek dengan sempurna
"Kak arm pagi banget?"
"Oh, hai new, kamu pagi banget bangunnya?"
New yang ditanya hanya mesem-mesem, merasa di perhatikan oleh arm, padahal enggak.
"Laper kak hehehe"
New mengambil mangkuk dan menuang serealnya, sesekali mencuri pandang pada arm yang terlihat fokus dengan gawainya. Tidak lupa ekspresinya hingga alisnya naik dan berkerut beberapa saat.
"Kak arm bangun pagi banget mau ada acara ya? Ini kan hari sabtu, kuliah libur kak"
"Kakak mau ngajak temen ke toko buku sekalian nonton, tapi alesannya apa ya?"
Kini giliran new yang mengernyit bingung
"Kak arm mau ngajak kak alice?"
Kaget, arm mendongak dan menatap new. New deg-degan ditatap cowok ganteng.
"Kamu punya kemampuan baca pikiran orang ya?"
New tertawa, memang benar kata pepatah. Sesempurnanya seseorang, pasti ada celahnya.
"Kak arm keliatan banget tau kalo suka sama kak alice, heheheh kalo sama temen kan harusnya gak perlu cari alesan"
"Keliatan banget ya?"
New mengangguk sambil terus menyendokkan serealnya ke mulutnya
"Di prenzonin lu bang"
Suara gunsmile dengan tampilan rambut yang mencuat kesana kemari muncul secara tiba-tiba menyita perhatian new dan arm.
"Bang, masih pagi udah mie aja. Kata bunda gak baik"
Gunsmile yang hendak mengambil air dengan teflonnya berhenti, menatap new nyengir.
"Bagi serealnya dong, biar abang sehat"
New mengerucutkan bibirnya sebal tapi tangannya memberi gesture untuk mengambilnya di dalam kulkas.
"Sama susunya juga ya dek?"
"Yeuh, abang kalo ada maunya panggil dek, kalo biasa juga panggilnya nyuwik"
Gunsmile tertawa dan duduk di sebelah new dan menatap arm yang tampak frustasi.
"Bang arm ngadep rektor pede tapi giliran ngadep gebetan keder ck ck ck"
Arm menghela nafas pelan, bener juga kata gunsmile.
"Kak arm, coba di chat aja kak alicenya, gak akan tau kalo kak arm ga nyoba"
"Nah bener kata nyuwik, coba aja dah bang, betah bener jadi temen doang"
Arm tidak menjawab tapi langsung beranjak dan masuk ke kamarnya.