Chapter 7

619 100 36
                                    


 
 
Berjalan mendekat pada ruangan darurat dimana tempat isterinya berada. Langkahnya lesu dan cabang pikirannya menjalar ke berbagai arah setelah mendengar penjelasan Dokter Kim tentang kondisi Luhan.
 

Di dekat pintu kaca ruang darurat tersebut terdapat Baekhyun yang masih lengkap dengan jas dokter. Sahabat isterinya tersebut terus memandang lurus pada tubuh sang isteri yang terlelap tidur di dalam sana.
 

“Kau sudah tahu dari dokter Kim mengenai kondisinya, bukan..?”. Suara datar Baekhyun adalah yang pertama menyambut tatkala kakinya tepat menapak di depan ruang darurat tempat isterinya terbaring.
 

Sehun tahu bahwa sedari dulu Baekhyun tidak pernah ramah terhadapnya, dan saat ini nada suara wanita tersebut terlalu kentara menyiratkan amarah dan putus asa.
 

Sehun mampu menyimpulkan bahwa Baekhyun sudah mengetahui sejak lama apa yang terjadi pada isterinya.
 

“Ya, fakta yang menegaskan bahwa aku adalah suami paling buruk di muka bumi..”. Seru Sehun juga tersirat nada putus asa dalam nadanya.
 

Terdengar hela sinis dari belah bibir Baekhyun. Ujung mata dokter pewaris tunggal tersebut semakin runcing, menandakan bahwa amarahnya telah meluap hingga puncak.
 

“Kau tahu apa yang diminta Luhan selepas sadar setelah mendapat perawatan..?”.
 

Kepalan tangan Sehun menyapa bilik kaca yang menghalangi jarak antara dirinya dan sang isteri. “Tolong__”. Intonasi tersendat tatkala menahan gejolak amarah yang juga tiba-tiba menyeruak di dalam dada atas ketidak-tahuannya akan keadaan sang isteri sementara dirinya begitu banyak menuntut tentang seorang keturunan. “Tolong katakan semua yang kau ketahui tentang isteriku..”. Mohonnya penuh nestapa.
 

“Sekalipun kau suami sah yang memiliki kekuatan hukum di atas kertas, serta lelaki yang paling dicintai Luhan namun kau tidak pantas menerima seluruh kebaikan yang ia hamparkan secara sukarela untuk lelaki bajingan sepertimu..”. Suara Baekhyun penuh penekanan. Mengolah seluruh amarah dan benci yang dituangkan dalam untaian kata demi kata pada Sehun.
 

“Aku tahu dan aku mengakui itu. Aku memang berengsek yang selalu menuntut segala hal melalui kata paling buruk pada isteri yang telah mengabdi begitu patuh padaku..”.
 

“Baru pertama kali dalam hidupku tatkala Luhan membuka mata bukan nama dan keberadaanmu yang dicari..”.
 

Dan jujur fakta yang terurai dari mulut Baekhyun cukup membuatnya mencolos. Membuat hatinya merasa sakit. Menciptakan rasa patah yang tak dapat ia hitung pecahannya.
 

“Luhan menyebutkan list makanan serta vitamin yang biasa ia konsumsi di rumah. Dan aku tahu bahwa semua list itu adalah list dari ahli gizi yang kau perintahkan untuk memantau kesehatan Luhan. Dia memintanya dengan sedikit memaksa pada dokter meskipun dokter sudah mengatakan bahwa untuk sementara cairan infus serta vitamin yang dimasukkan ke dalamnya sudah cukup untuk menutrisi bayinya. Tapi Luhan begitu keras kepala, akhirnya dokter tidak memiliki pilihan selain menyiapkannya. Dia memakannya dengan lahap, namun yang membuatku sakit adalah air matanya juga begitu deras tatkala kunyahan di mulutnya semakin rakus..”. Baekhyun menjeda. Mengusap air mata mengingat kejadian beberapa jam lalu di ruangan darurat yang menangani Luhan.
 

“Dia tidak mau melewatkan sekecil nutrisi pun untuk bayinya meski lidahnya begitu pahit harus mengkonsumsi semuanya. Aku memang tidak memiliki ikatan darah dengannya, tapi aku adalah orang yang paling mengerti tentangnya daripada suaminya sendiri. Dan demi pertumbuhan baik bayinya – dia – Luhanku – dia mengabaikan seluruh obat yang diresepkan dokter untuk menguatkan rahimnya yang terluka – hiks..”. Runtuh tangis yang ditahan sekuat tenaga oleh Baekhyun.
 

Goodbye Free (HunHan GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang