︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶꒷꒦꒷︶❛❜𝕊𝕚𝕟𝕥𝕙𝕚𝕟𝕜❛❜︶꒷꒦︶ ꒦꒷꒷꒦ ︶
Pesta semalam dibubarkan, biasanya pesta berakhir kala fajar menjelang. Namun, sekarang hanya bertahan pukul sepuluh lebih sebelas malam, berita permaisuri yang hilang kemudian telah ditemukan itu jadi perbincangan hangat orang-orang.
Suasana kerajaan Borealis sendiri sedang aksa dari kata tenang. Raja tak menyangka permaisurinya kembali dalam keadaan baik-baik saja, walaupun sempat dipegang oleh telapak tangan para harisnya. Kurang ajar memang, tapi rasa senang melenyapkan amarah Raja.
Permaisuri kembali didandani seperti biasanya, ibu Vinia di sana, membantu merapikan gaun sederhana ditubuh ramping sang permaisuri. Ibunda Sunghoon nyaris menangis dua jam tanpa henti, ia tidak mau di tempat ini, napasnya tercekat, udara di kerajaan lebih pahit dari pada di tengah hutan.
"Ratu kenapa terus menangis, harusnya Ratu senang sekarang." Bukan mau lancang, tapi ibu Vinia berusaha menghibur istri Raja. Ibu Vinia kerap membujuk aurora juga dan ajaibnya mereka menurut dengan ujaran dan saran yang ia lontarkan. Ibu Vinia sangat dipercaya di istana.
"Saya sama sekali tidak suka berada di sini." Trauma mendalam soal rakyat biasa yang menikah dengan Raja muncul lagi dalam memori di kepala. Ini hanya pernikahan paksa, putra mahkota hanya menginginkan si wanita tanpa ada dasar rasa cinta. Lalu apa sekarang? Raja hanya pura-pura mencintainya.
Ibu Vinia tidak berujar lagi, ia masih bingung membaca situasi. Ini pertama kalinya ia mengobrol dengan permaisuri, jadi karakter yang muncul belum bisa di deskripsikan secara jelas. Ibu Vinia melanjutkan kerjanya, ia mengantar permaisuri ke ruangan dimana ruang mewah itu dihadiri oleh selir dan anak Raja yang lain.
Sapaan hormat hadir dari penjaga pintu dan mereka semua menyambut kehadiran ibunda Sunghoon dengan berbagai ragam raut muka. Ada yang senang, biasa, heran dan bahkan benci. Ini bukan acara penyambutan, tapi termasuk acara pemaksaan karena sebentar lagi Raja akan bertanya banyak hal. Termasuk tentang anak permaisuri.
Pangeran Jay duduk disebelah pangeran Heeseung, ia telah menunggu hal ini terjadi. Dulu pangeran Jay sempat bertemu dengan salah satu dokter tradisional yang menceritakan bahwa Raja hanya menginginkan wanita rakyat biasa tanpa mencintai, kasarnya hanya dijadikan pelampiasan walaupun lewat jalur pernikahan yang sah dan meriah. Ah jadi ini wanita yang dimaksud, di usianya yang tak lagi muda, memang termasuk kategori ayu. Bahkan lebih cantik dari ibu Jay yang menjadi selir raja.
"Felicy Halcyon," Panggil Raja menatap serius. Nama itu menggema lagi di ruangan ini usai belasan tahun tak mencuat. Nama yang memiliki makna kebahagiaan yang tenang dan damai, sangat menggambarkan perangai si permaisuri.
Ada banyak pertanyaan yang dilemparkan Raja, dan itu di saksikan selir pun anak-anaknya. Ini lebih ke pendekatan keluarga. Pengawal dan dayang keluar, tak tersisa sama sekali di ruangan ini. Lima selir Raja mendengar seksama, ah sayang sekali permaisuri kembali. Itu artinya putra mahkota jatuh ke anak permaisuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᵒⁿ ʰᵒˡᵈ Sinthink ; Sunghoon
Fanfic"Rakjel itu apa?" "Rakyat jelita." Ini memuat kisah Sunghoon yang harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa ia akan dieksekusi bila terbukti melakukan pencurian dan penggelapan uang kerajaan. Tidak ada yang mengetahui asal-usul Sunghoon, bahkan keluar...