0_4

1.2K 108 3
                                    

.
.
.
.
.
.

"Lalu kau tidak membantah ibumu?"

Soobin hanya menggeleng sambil menundukkan kepala. ia bingung ingin membalas bagaimana sekarang.

"hey! Bagaimana kalau..."

Perkataan Yeonjun terputus mendapati handpone yang digenggamannya berbunyi, ia bergegas membuka layar benda pipih itu dan mengecek siapa yang baru saja menghubunginya.

oh

Gawat!

Bibi Choi :
Nak Yeonjun, kalau Soobinnie nakal beritahu bibi ya. Biar ku marahi dia nanti.

Yeonjun hanya melongo melihat layar handponenya sendiri. apakah ibu Soobin sudah menganggap mereka berdua berpacaran? ini akan menjadi kesalah pahaman yang sulit untuk dijelaskan.

"Kita bisa berpura-pura pacaran kalau kau tidak keberatan kan?"

"Aku keberatan."

"Kenapa? atau kau tidak mau berpura-pura? kalau begitu berpacaran sungguhan denganku saja?"

Dan detik selanjutnya Yeonjun melempar buku pelajarannya kearah Soobin dan pria jangkung itu langsung lari meninggalkan kamarnya. Galak sekali! sepertinya Soobin sendiri menyesal menawarkan tawaran itu, bisa-bisa ia akan babak belur dibuat Yeonjun setiap hari.

*
*
*

Hari Minggu. Hari dimana penghuni baru apartemen ini akan datang. yang semula hanya berisi 3 orang. kini akan menjadi 5 orang. Tentu kondisi apart akan semakin ramai. Dan itu akan menjadi hal yang menyenangkan.

"Wah apartemennya cukup bersih!" ucap pria blasteran amerika setelah memasuki ruangan apartemen diikuti oleh temannya yang memiliki tubuh lebih pendek daripadanya.

"Oleh Karena itu. Kalian juga harus menjaga kebersihan disini. Mengerti kan?"

Yeonjun yang mendengar perkataan Soobin langsung memutar bola mata malas. Padahal Soobin sendiri yang suka teledor dalam menaruh barang. Hingga Yeonjun harus meneriakinya atau mengomelinya karena terus mengulangi kesalahan itu.

Selesai Taehyun dan Hueningkai selesai membereskan barang-barangnya. Mereka bergegas ke kamar masing-masing. Karna hari sudah larut dan penghuni apart itu sudah sangat lelah dengan acara beres-beresnya.

"Jun.."

Soobin kini memeluk pinggang Yeonjun yang masih berkutat dengan laptop dipangkuannya. Tugasnya masih belum selesai. Tinggal kesimpulan, tapi sejak tadi ia masih terus mengulik tugasnya hingga menurutnya sempurna. Tapi lelaki jurusan Psikolog ini terus saja merengek pada Yeonjun. Bertanya sudah selesai atau belum, kenapa masih sangat lama, dan lontaran keluh kesahnya ia tumpahkan pada partner FWB nya itu.

"Sebenarnya kau ingin apa, Soobin?" Kini atensi Yeonjun hanya mengarah pada Soobin.

"Ingin kau tidur dipelukanku, dengan aku yang menepuk-nepuk kepalamu, ah.. mungkin sedikit ciuman sebelum tidur. Ideku bagus bukan?" Yeonjun hanya menggelengkan kepala heran pada Soobin. Baru kali ini ia memiliki partner dominan yang manjanya malah melebihi dirinya yang submisive. Tapi Yeonjun akui itu sangat menarik.

People say. Cute and hot at the same times.

Ya, kharisma yang membuat Yeonjun merasa gila saat sudah berada dibawah kendali Soobin. Jika ia membayangkan kegiatannya tempo hari lalu, maka yang ia inginkan hanya mengulangnya kembali dengan variasi lain. Maksud dari variasi lain, kalian sudah tau maksudnya bukan?

Yeonjun menutup laptopnya setelah memastikan data tugasnya tersimpan dengan baik. Kemudian ikut berbaring disamping lelaki yang sudah menggerutu sejak tadi, ingin dimanjakan olehnya. Tentu Soobin langsung memposisikan kepala Yeonjun dilengannya yang berotot. Dan tangan halus Yeonjun langsung mengusap-usap pipi dan rahang tegas sang dominan.

FWB [Soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang