- Jembatan Sungai Han
PERASAAN was-was seakan datang menghampiri, Jungkook langsung memegang erat gadis di sampingnya yang malah bersikap sebaliknya.
"Kau serius Ji?" Kata Jungkook agak gemetar.
Jieun mengangguk pelan dan menatap gadis pirang bersurai panjang itu yang perlahan terkekeh geli layaknya arwah. "Sudahlah jangan berdrama denganku, aku tau kau gadis Belanda yang bunuh diri di Sungai Han inikan? Kau pelancong asing.."
"Hihihihi, ketahuan ya? Maaf ya, jujur aku juga terkejut sama seperti kalian. Bagaimana bisa kau masuk ke dimensi lain jembatan ini?" Tanyanya penasaran.
Jieun menatap datar dan membalas pertanyaan gadis itu dengan dingin. "Entahlah, kami diundang mungkin? Dengan gadis di ujung jembatan sana?" Jieun menunjuk ke arah ujung jembatan dengan sekali tolehannya.
Tertawa geli seakan menjawab respon Jieun, gadis berambut pirang itu lantas menatap Jungkook yang menatapnya agak ketakutan. "Laki-laki ini bisa dibiarkan disini? Dia tampan dan auranya sangat istimewa.."
"Hei! Dengar! Gadis dengan luka berat di bagian puncak kepala, dan kulitnya yang lembab penuh air ini, kau kira dia berani disini?" Tanya Jieun seolah mengejek.
Gadis itu tersenyum. "Aku bisa berubah menjadi wanita cantik seperti kau. Itu mudah~"
Jungkook langsung membalas sebelum gadis dihadapannya membalas. "Tidak terimakasih, aku masih ingin berada di dimensiku, masih banyak orang yang berharap padaku di dunia.."
"Maka dari itu, lebih baik kau berada di dimensi-"
"Tidak gadis Belanda, kau dengar penolakannya? Kau pahan pastikan? Jika kau memaksa aku akan memanggil malaikat maut kesini karena menggangu makhluk hidup sepertinya..." Ucap Jieun mengancam.
"Tidak ada bukti? Kau-"
Segera setelah merogoh saku dan menunjukkan sebuah liontin antik berwarna perak, gadis berambut pirang itu lekas menghilang ketakutan tanpa jejak. Pun Jungkook berdecak kagum dan menatap Jieun yang tengah menyimpan kembali liontin perak itu.
"Heol, jimat?" Tanya Jungkook kagum.
Jieun menggeleng, "bukan, hanya kalung biasa diberi mantra oleh malaikat maut itu..."
..
Kabut samar menyelimuti hampir seluruh jalan jembatan, Jieun dan Jungkook yang saling menautkan jari mereka pun menatap sekitar dengan perasaan was-was; terutama Jungkook dimana ini adalah pengalaman pertama kalinya masuk ke dimensi lain.
"Ha~ maaf membuat kalian jauh-jauh ke ujung jembatan dengan perasaan was-was terutama kau.." ucap gadis itu menunjuk Jungkook dengan tawanya yang geli.
Sembari menatap sekitar, Jieun menatap gadis dihadapannya yang terus menatap ke bawah tanpa alasan. "Beritahu kami, apa yang bisa kami bantu?"
Gadis itu menatap Jieun dengan tatapan dingin dari gadis bergaun putih itu, gaunnya yang basah dan kulitnya yang lembab membuat suasana semakin dingin mencengkam. "Aku mohon bilang kepada ibuku bahwa aku meninggal bukan karena bunuh diri. Aku meninggal karena disuruh oleh Kim Taehyung.."
Jungkook langsung tertawa renyah. "Kau bercanda? Itukan sama saja kau bunuh diri..." Jieun langsung menatap dingin Jungkook yang lantas membuat laki-laki itu diam tak bergumam. "Maaf, hanya itu tidak masuk akal bagiku.." imbuhnya dengan wajah sayu setelah ditatap oleh Jieun seram.
Mengalihkan pandangan kemudian ke arah gadis bergaun putih itu, Jieun lekas menatap dengan serius ke arah gadis dihadapannya. "Kenapa kau mau menuruti perkataan Taehyung dengan sukarela?"

KAMU SEDANG MEMBACA
F I R S T D A T E ✓
FanfictionDengan surai tersisir rapi sekaligus jas hitam berkemeja putih, irisku takjub melihat seorang gadis bergaun mewah yang duduk di sebuah kursi nenek tengah membaca buku. - Jeon Jungkook. (END - (¿) CHP.) FORMAL / INFORMAL SHIPPER!!