- 27 Desember 2020
TEPAT pukul dua belas malam, tubuhku bangkit menatap sekitar dengan mata sebam, sesekali menghembuskan nafas sambil melangkah, punggung gadis bergaun ungu itu tiba-tiba muncul tepat ruang tengah terduduk anggun menatap lurus televisi dengan layar hitam tak menyala.
Punggung polos tanpa tautan daun ku sentuh dengan perlahan, lekas menatap tatapan bulat sang gadis dengan senyum imut begitu memukau pun membuatku berdehem kaku yang kurasa wajah tampanku semerah tomat saat ini.
"Kau tidak jadi kembali? Kau ingin tetap bersamaku?" Celetuk Jungkook berdehem sedikit percaya diri.
"Jangan percaya sialan, kau tidak lihat ada tamu disini? Aku harus tetap disini sebagai hukuman dan tidak bisa kembali sebelum Januari tepat kematianku..." Jelas Jieun sedikit ketus.
Menahan senyum sembari menatap ke arah lain, tanganku lekas berkacak pinggang dan mengangkat dagu dengan penuh percaya diri. "Mana, tamumu meminta bantuan mu kan? Yasudah bantu sana, aku ingin beristirahat, pegal sekali rasanya..." Ucapku melangkah dengan penuh kesenangan namun tertahan.
Pun setelah sampai dan menutup pintu secara perlahan, secara spontan mengambil ponsel dan menyalakan lagu dengan penuh semangat.
"WHOOOAAAAAAAAA, I FEEL GOOD, teroret roret roret. I KNEW THAT I WOULD NOW...-"
- Author Pov
Menggeleng perlahan dengan tingkah Jungkook, Jieun berdecak dan menatap sang nenek dengan gelengan pelan yang disambut kekehan hangat dari sang nenek.
"Kau lihat nek, cucumu entah kenapa seperti itu. Seperti orang gila.."
Nenek Eunji menatap dengan hangat, sesekali meneguk secangkir teh pun bersua setelahnya. "Maklumi dia Ji, Jungkook sepertinya senang kau tidak jadi pergi. Cucuku senang sekaligus nyaman..."
Jieun berdecih menggeleng dan memutarkan irisnya perlahan.
"Kau tau dia tidak pernah seumur hidupnya dekat dengan seorang gadis karena dia introvert? Bahkan saat nenek tua ini masih bernyawa, aku terus mencarikannya gadis dan berakhir sama dicampakkan oleh Jungkook.." jelas nenek Eunji dan kembali meneguk tehnya.
Tak ada respon istimewa dari Jieun, ia hanya mengangguk dan menatap nenek Jian dengan tatapan hangat. "Oh iya, nenek kenapa tidak mau memperlihatkan diri kepada Jungkook? Bukankah nanti dia senang karena ada nenek tersayangnya?" Tanya Jieun penasaran.
Nenek Eunji menggeleng, ia menaruh cangkir diatas meja dan menatap lembut ke arah Jieun. "Sengaja, nenek tua ini ingin tau reaksi cucu berotot itu saat tau kekasihnya tidak jadi pergi.."
"Nek, tolong jangan berkata seperti itu. Jika itu benar, Jungkook akan sangat aneh bicara dengan arwah sepertiku dan dia akan terlihat lebih aneh di mata manusia normal..." Ucap dingin Jieun.
..
- 28 Desember 2020
Menatap ke arah sekitar dengan senyum simpul terus tersebar, Jungkook berdehem dan menatap gadis bergaun ungu itu dengan tatapan penuh isyarat. "Oh jadi nuna tidak akan kembali sampai tanggal kematian nuna? Tapi nuna tetap menjadi arwah begitu?"
"Aku malas mengulang ucapan ku kemarin. Aku yakin memori ingatanmu sangat bagus..." Balas Jieun tanpa menatap Jungkook lantaran ia fokus dengan majalah yang ia pangku di pahanya.
Iris membulat spontan kemudian, lantaran suara pin pintu terbuka dan menampilkan seorang laki-laki bermarga Park yang datang dengan tas belanja cukup banyak beraroma kan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
F I R S T D A T E ✓
FanfictionDengan surai tersisir rapi sekaligus jas hitam berkemeja putih, irisku takjub melihat seorang gadis bergaun mewah yang duduk di sebuah kursi nenek tengah membaca buku. - Jeon Jungkook. (END - (¿) CHP.) FORMAL / INFORMAL SHIPPER!!