i will protect you till i die

600 56 12
                                    


"Aku akan menjagamu seumur hidupku. bahkan ketika aku mati, arwahku akan menjagamu di manapun kamu berada. Aku tak akan membiarkanmu disakiti oleh siapapun"  

-Kinal

Vvvvvv

Kinal masih betah berada dirumah veranda, keluarga veranda pun memperlakukan kinal selayaknya anak mereka sendiri. Kinal yang mudah bergaul, mencairkan suasana rumah ve yang sejak dulu terkesan kaku.

Terlihat kinal sedang berada di ruang tamu bersama ayah veranda. Mereka sedang bergumul dengan papan dan bidak catur masing-masing.

Mata mereka fokus dengan permainan sengit itu. Terlihat pak tanu yang sama-sama tidak mau kalah dengan kinal, begitu pula sebaliknya.

"Pokoknya kamu kali ini harus kalah nal!" Tegas pak tanu

"Tidak semudah itu om. Om yang harus kalah lagi" kekeh kinal tak mau kalah

"Kali ini pasti saya yang menang!"

Suara-suara itu terdengar sampai dapur, dimana ibu dan anak pemilik hati kedua orang yang bersaing di ruang tamu sedang Memperebutkan gelar pemain catur terhebat hari ini.

Ya maklum saja kinal dan pak tanu memang hobi bermain catur jika dipertemukan. Karena kinal satu-satunya orang bisa mengalahkan pak tanu dalam permainan catur sejak kinal dibawa kerumah oleh veranda, rendy saja kalah jika bermain dengan kinal. Maka tak heran jika kinal adalah musuh bebuyutan bermain catur bagi Pak Tanumihardja.

"Papahmu itu kalau udah main catur sama kinal pasti lupa segalanya, sampe lupa sarapan dan mandi" keluh sang mamah yang sedang mempersiapkan sarapan untuk keluarganya dibantu veranda.

"Iya mah, apalagi kalau main sama kinal. Pasti sampe malam ini"  ve menimpali perkataan mamahnya

"Habis itu, malamnya minta dipijetin mamah karena kecapean duduk" lanjut sang mamah

"Dan kinal bakal langsung tidur tanpa menunggu ve tidur" bibir veranda terkerucut membayangkan kinal yang dengan cueknya tidur tanpa memberikan goodnight kiss untuknya jika sudah bermain dengan papahnya seharian.

Kedua wanita itu secara tidak sadar membahas pasangan mereka jika sudah bersama dalam suatu persaingan sengit tersebut.

"Kalau kinal itu cowok yang ve, pasti papahmu bakal 1000% setuju kalian nikah. Kinal udah pinter, mudah bergaul, pekerja keras, pinter mencuri hati papahmu dan pinter main catur. Sayang kinal cewek, meski jalannya ngangkang" kekeh mamah ve sambil menggelangkan kepalanya mengingat jalan sahabat karib anak terakhirnya itu.

"Iya mah, kinal cocok yah mah jadi mantu" ucap ve bangga namun hati kecilnya kadang mengharapkan kinal memang terlahir menjadi laki-laki. Matanya kini beralih ke cincin yang melingkar di jari kiri veranda, cincin pengikat kinal dan dirinya.

Ya jika kinal laki-laki pasti papahnya langsung meminta mereka mempercepat pernikahan mereka. Namun kinal sama jenisnya dengan veranda dan sampe sekarang pula kedua orang tua mereka tidak tahu perihal hubungan asmara keduanya.

"Cocok banget ve, tapi karena kinal cewek, ya cocoknya jadi saudara kamu lah" balas sang mamah sambil membawa nampan berisi roti bakar dan susu.

"Yuk bantu mamah anter ini"

"Iya mah" lamunan ve seketika buyar

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ours love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang