𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘮𝘢

1K 186 2
                                    

⚠️ trigger warning
mention of rape, alcohol, abusive parents, blood, and homophobic

⚠️ trigger warningmention of rape, alcohol, abusive parents, blood, and homophobic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karina dan winter sedikit berlari untuk mengejar waktu. waktu memang masih menunjukkan pukul 7 malam, mereka masih memiliki sisa waktu yang banyak. tapi karina dan winter ingin menghindari resiko bertemu dengan ayahnya karina.

"karina," panggil winter sambil menahan karina untuk berhenti. winter menggigit bibirnya cemas ketika melihat jinho yang sedang berdiri
bersandar di lorong sepi menuju apartemen mereka.

"hai winter," sapanya dengan senyuman lebar yang mengerikan. karina yang merasa bahwa laki-laki ini berbahaya segera menggenggam tangan winter erat. "lo kemana aja sih? gue cariin lo daritadi pagi. tenang aja, perempuan tua lagi tidur kok. kecapean abis main sama gue hehehe."

winter benar-benar merinding mendengar perkataan jinho, belum lagi ekspresi menyebalkannya. 

"udah abis ngomongnya? gue sama winter mau pergi," kata karina dingin sambil menatap jinho tajam.

"eitss jangan marah-marah dong cantik," jinho mengelus pelan dagu karina yang langsung ditepis mentah-mentah oleh karina.

"winter asli lo baik banget. lo bawain gue temen lo yang cantik ini buat gue malam ini. puas dong gue bisa main sama lo berdua."

"udah gila ini orang," kata karina pelan.

"rin kita kabur aja." bisik winter yang ternyata didengar oleh jinho.

"kabur? gak bisa gitu dong cantik. lo berdua harus muasin gue malam ini."

jinho yang tidak sabar mulai menarik paksa karina, namun karina melawannya.

"lepasin gak? gue teriak nih!" ancam karina.

"teriak aja manis. gak bakal ada yang peduli sama lo. gue bakal bilang kalo lo berdua adek gue yang berusaha kabur dari rumah."

"TOLONG ADA YANG MAU PERKOS-"

"aduhh bandel yang kalo di omongin. gue suka nih yang begini-begini." jinho membekam mulut karina kuat. apalagi tempat mereka minim cahaya sehingga hampir tidak ada yang melihat mereka.

winter tetap menggenggam tangan karina kuat sembari berteriak sekuat tenaga agar ada yang mendengar mereka.

"TOLONG! SIAPAPUN TOLONGIN KITA!"

jinho yang sudah kepalang emosi melihat winter, menghempaskan karina ke jalanan, berjalan menuju winter  dan mencengkeram wajahnya. "lo manis sih, tapi gue liat-liat bikin emosi. jangan sampe gue main sama lo disini."

"lo pikir gue bakal diem aja?" kata winter setengah mati karena wajahnya dicengkeram. "gue bakal teriak sampe ada yang dateng nolongin gue sama karina."

karina yang terhempas ke jalanan, bangun dengan susah payah karena jinho cukup kuat mendorong. 

"winter kayaknya emang untuk lo harus pake kekerasan ya."

[✓] garis terdepan | winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang