NM | DELAPAN BELAS

3.3K 292 25
                                    

🏴‍☠️ Met Baca 🏴‍☠️

🏴‍☠️ Met Baca 🏴‍☠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bryannn.. Tungguin aku dong. Kaki aku capek banget"

Bryan mendengus kesal lalu menatap Naya yang sedang mengatur nafas di sebelahnya.

"Masih muda udah jompo" ucap Bryan dengan nada sinis.

"Aku capek goblok, kamu itu kalau jalan itu pelan gitu loh. Jangan grusak-grusuk, padahal enak pake mobil daripada jalan. Jaraknya jauh banget anjing" jawab Naya dengan kesal sambil memaki-maki Bryan.

"Aku gak pernah suruh kamu ikut" ucap Bryan lalu melangkah pergi.

"Emang dasarnya cuek plus galak, walaupun udah jadi pacarnya juga gak ngaruh" gumam Naya lalu berjalan kembali mengikuti Bryan.

Naya ikut berhenti berjalan karena Bryan memberhentikan langkahnya. Naya menatap lingkungan sekitar dengan seksama, hanya perkampungan biasa tapi entah mengapa Bryan ingin kemari.

Hanya saja sepi seperti tidak berpenghuni, Naya sedikit merinding. Apalagi cuaca seperti akan hujan tapi Naya penasaran apa yang akan dilakukan Bryan disini.

"Bry—"

"Nay, ayo putus"

"Ha?"

Naya menatap Bryan yang menatapnya dengan raut wajah datar dan mata yang tajam. Mulut Naya seketika tidak bisa berbicara, bahkan dirinya dan Bryan sedang tidak ada masalah apapun. Lantas mengapa Bryan memintanya untuk putus.

"Gue gak bisa nerusin hubungan ini karena gue bosen, gue udah gak cinta sama lo"

"Bry kita udah mau setengah tahun loh, kenapa tiba-tiba?" Naya masih tidak habis pikir dengan apa yang dibicarakan oleh Bryan.

"Karena gue udah gak cinta sama lo, Nay. Gue juga akhir-akhir ini lagi dekat sama Helena. Daripada lo sakit hati sama gue terus, mending kita putus"

Naya mengedipkan kedua matanya, jujur saja ia masih sangat syok. Alasan macam apa ini, kenapa sebelumnya Bryan tidak membicarakannya sama sekali.

"Kamu ngeprank ya, Bry?"

"Buat apa gue ngeprank lo, gue serius"

Tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya, mengguyur dua manusia lawan jenis yang masih memakai seragam sekolah putih abu-abu.

Air mata Naya menetes, kenapa Bryan bisa enteng sekali mengucapkan kata putus. Apakah Bryan tidak memikirkan dampaknya ketika mengucapkan kata itu?

"Alasan udah gak cinta itu alasan yang sama sekali gak masuk akal. Kenapa baru sekarang bilang kayak gitu ke aku, Bry? Kalau kamu gak cinta, gak mungkin kamu pacarin aku" teriak Naya sama sekali tak peduli seluruh barangnya yang berada di tas akan basah kuyup kena air.

"Gue cari waktu yang tepat, Nay. Selama ini gue berusaha ngeyakinin perasaan gue tapi gue gak bisa. Ternyata perasaan gue bukan untuk lo! Lo terlalu baik buat gue"

NEW MAMI (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang