salah satu cara mengapresiasi bacaan gratis ini dengan menekan bintang di pojok kiri bawah karena aku menulis ini dengan sepenuh hati seperti malika yang dirawat seperti anak sendiri ♡
❬ ⸙: ✰❛ finding mommy; ❀❜ ❭
Nggak pernah ada yang bilang kalau punya adik, artinya harus selalu dikelilingi dengan suara tangis yang memekik.
Atau hal lain yang lebih memusingkan seperti terbangun tiba-tiba di penghujung malam lalu nggak bisa tidur lagi gara-gara harus mendengar lagu tidur yang lebih sering diputar daripada opening anime Boruto.
24/7.
7 hari seminggu.
Sama sekali nggak pernah alpa kecuali si adek bayi lagi tertidur di malam yang sunyi.
Yasa kira sewaktu si kampret Adiwangsa Cengeng Haidar lahir, itu cuma berarti keluarganya akan ketambahan satu anggota baru, tapi nyatanya, dia juga dapat bonus susah tidur setiap malam dan perhatian dari orangtua yang tiba-tiba saja menghilang.
Rasanya seperti berada di sebuah ruangan yang dipenuhi sesak, tapi di sana cuma kamu yang nggak ngerti apa-apa dan dipaksa harus memaklumi kondisi yang tiba-tiba berubah anomali.
"Om Chandra---"
"Bentar, Sa. Om mau liat adek kamu."
"Tante Wen---"
"Bentar dulu, ya. Main sama Khansa dulu, yuk?"
"Khansa."
"Aku mau ikut Mama dulu, Kak."
Oke, bagus. Semuanya aja pada cuek. Apa ini saatnya buat kabur dari rumah? Tapi kalau begitu, artinya Yasa nggak bisa nyobain kue-kue buatan Mommy lagi.
Emang yang satu ini pilihan yang sulit banget.
Mungkin gara-gara kehadiran Wasa, sekarang Yasa jadi merasa agak superior dan berpikir kalau dia adalah orang dewasa yang terjebak di tubuh bocil berumur 11 tahun. Halah ampas, disunat aja baru kemarin kapan.
"Van, nanti kalau anaknya Om Tian yang ini punya tanda-tanda bakal kesurupan reog, kamu sembur aja ya pake air?"
"Emang yang kayak gimana, Ma?"
"Apa kamu liat-liat! Tante Zeta pasti ke sini mau liat adek bayi, kan? Iya kan?! Tuh, dia ada di kamar pojok! Nggak usah basa-basi mau ladenin aku!"
"Nah, ini Van! Yang namanya kesurupan reog tuh ini!"
Melvan yang sebelumnya agak kaget karena diteriakin tiba-tiba sama Yasa, kini cuma bisa anggukin kepala denger kata-kata mamanya. Beneran deh, kayaknya bocah yang satu ini emang lagi kesurupan reog.
"Aduduh, ganteng~ itu alis nggak usah naik-naik banget kayak jungkat-jungkit anak TK."
Tante Zeta yang kini berjongkok di depannya menggerakkan jemari buat menurunkan alis si bocil yang nggak nyelow abis. Hadeh, ini juga bapaknya gimana dah masa anak sendiri minggat ke ruang tamu nggak dicariin.
"Kamu kok nggak ikut liat adek bayi?"
"Kenapa? Adek bayinya aja cuma bisa nangis sama minum susu doang. Apa yang mau diliat? Dasar caper!"
Ada ya orang yang bakat julidnya tiba-tiba meningkat gara-gara punya adek?
Zeta jadi geleng-geleng sendiri lihatnya.
"Ya Tuhan... kamu hari ini belum ngaca, ya? Padahal kamu pas waktu kecil dulu lebih cengeng kayaknya. Digendong aja suka nangis."
Ini emang udah jadi rahasia umum buat orang-orang. Tapi tetep aja bocil satu itu kesel dengernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Mommy - Hunsoo ✔
RomanceMan is the only animal that refuses to be what he is - Albert Camus Malam itu jadi alasan kuat kenapa hidup Jane Selena berputar 180 derajat. Lewat cahaya lampu yang bersinar terang, atau pada alkohol yang memabukan, sebuah kisah klise telah diranca...