Part 9 (The real holiday)

49.7K 749 22
                                    

Ketika terik matahari mulai menyengat kurasa ada yang salah. Mengapa sikap Willy menjadi dingin ? bukannya lebih menghangat. Aku takut jika dia berubah seperti ini, walaupun sikapnya yang dulu kurang kusuka tapi dia berubah menjadi begini tidaklah enak rasanya aneh.

"Wil mau kemana ?" Kulihat Willy berpakaian rapi .

"Rapat " jawabnya singkat. Tidak ada morning kiss lagi. Kenapa aku mengharapkan kiss dari nya.

Aku menghela nafas panjang. Memegang dada kiriku. Entah mengapa rasanya aneh. Sesuatu yang menohok dan sakit. Biasanya aku tak menghiraukan itu. Karena aku sedikit individual jadi tak peduli dengan ocehan orang bak burung berkicau. Tapi lain halnya jika suamimu yang menyikapi seperti itu. Percayalah walaupun tiada rasa cinta yang tumbuh dari hati kalian tetap saja itu sakit. Cinta ? Entahlah kurasa sedikit aku menaruh hati padanya. Siapa tau cinta akan tumbuh ? dulu aku bilang belum mencintainya bukan tidak akan mencintainya. Cinta datang karena terbiasa.

Kepalaku pening butuh istirahat. Kuputuskan untuk sejenak tidur. Mataku terbuka saat hari menjelang senja. Sudah berapa lama aku tertidur. Siapa yang memindahkanku ke ranjang ? apakah Willy ? ah peduli setan dengan itu.

Willy nampaknya sudah pulang. Tapi ntah kemana dia tak nampak batang hidungnya. Kuputuskan untuk pergi ke Pantai Kute. Lumayan dekat dari hotel penginapan kami. Tinggal jalan 10 menit.

Jangan kira aku memakai bikini seksi. Aku memakai tanktop , celana pantai yang kubalut kain pantai serta topi pantai dan tak lupa kacamata hitam agar tidak silau.

Meskipun beberapa kali aku datang kesini. Rasanya tidak ada kata bosan. Dan tetap saja berkesan. Apa lagi di dampingi Willy. Ah ngomong apa aku ini. Willy ? Sepertinya aku melihat sekilas wajahnya. Mungkin karena aku terlalu memikirkannya lalu bayangan nya muncul.

"Hai Ladies, Can i join ? Im Kim so min"

Tanya bule itu. Hidung mancungnya mirip plosotan anak kecil.

"Oh.. Oke. Im Naira"

"What are you doing? Lonely? "

"Just hangout . Yes im Alone. Where are you from?"

"Im from Seoul, and you "

"Korea ? oh i like it. But .. hmm your face --"

"Western ? yeah my dad from California. And My Mom from Korea. Sorry are you single?" Aku menunjukkan cincin yang melingkar manis di jariku. Menandakan bahwa aku sudah menikah.

"Congrats. Are you honeymoon ? Where are your hubby ? "

Aku mengangkat bahuku pertanda tidak tahu. Lebih baik aku mengalihkan topik.

"I have dream come to Jeju"

"Nice dream. Kamu haus? " Aku tersentak dia bisa bahasa Indonesia. Terus kenapa dari tadi aku google translete cuma mau ngomong sama dia ? Ngabisin kuota aja sih .

"Kamu bisa bahasa Indonesia.."

"Ya, just sedikit" Aku terkikik geli sungguh logat nya lucu sekali. Dia memberiku sebotol minuman Bir.

"Thanks" Gapapalah lagian juga Alkohol nya sedikit gak mungkin juga aku teler.

Kim so min ini sosok fantasi tiap wanita. Benar-benar lebih dari indah. Tapi tak setitikpun hatiku terisi oleh perasaan kepadanya. Hanya saja perasaan kagum, aku bisa membedakannya. So min mempunyai tunangan dan tunangannya Orang jepang. Benar-benar tak bisa membayangkan. Lelaki korea Cool ini menikah dengan Wanita hot jepang. Pasti anaknya Dispenser Hot and Coll 2 in 1. Kalau anakku nanti sama Willy gimana ya ? pasti jawa banget.

Apakah Willy marah gara-gara aku tak memberikan haknya. Apa dia tak mengerti keadaan ku yang sedikit trauma. Aku dan So min berjalan jalan mengitari pantai ini. So min tertarik bermain selancar. Aku menunggu So Min bermain selancar , dia sangat hebat.

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang