1. Dia dan Syndrom Putri Tidur

1.4K 91 10
                                    

[TYPO ALERT]

Junior High School Memories

domba satu, domba dua, domba tiga , domba empat, domba 5...

Fiony mulai menghitung domba ketika dia merasa jika matanya semakin lama semakin berat. Suara nyanyian dan canda kawan-kawanya perlahan memudar dari indra pendengarannya. Tiba-tiba saja semuanya berganti menjadi gelap. Untuk beberapa saat dia tidak dapat melihat apapun sampai sebuah pintu berwarna putih terbuka menampakan cahaya yang mana menuntun dirinya ke dunia yang menjadi tempat favoritenya setiap malam.

Dengan perlahan Fiony membuka satu-satunya pintu yang ada di dalam ruang gelap tersebut, seketika juga dirinya disambut oleh padang rumput hijau nan lembut. di sanalah ia bisa berlari-lari dengan bebas sembari tertawa lepas. Langit nya sangat bersih tak ada satupun awan yang terlihat, sungguh membuat suasana hati Fiony menjadi bertambah bahagia.

Fiony mengambil duduk diatas rumput yang hijau, menselonjorkan kakinya dan mulai mengadah memandangi langit. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari saat dirinya bisa duduk dengan tenang, menatap langit , merasakan hangatnya cuaca dan semilirnya angin sejuk di manapun selain disini. Perlahan ia membuang nafas dengan leganya , lalu mulai memposisikan tubuhnya menjadi rebahan, tubuhnya yang semula lelah merasakan semangat baru. Namun di tempat itu ia sendirian. Tersadar sudah waktunya untuk kembali, ia menoleh ke sekelilinganya. Rasanya Kosong. ia sudah terlalu lama di tempat itu.

Tempat senyaman dan seindah apapun, jika sendirian di dalamnya, tetap saja terasa menyedihkan. Fiony mulai cemas saat mengelilingi padang rumput hijau itu, namun tidak melihat pintu yang akan membawanya pulang. semuanya kosong hanya aja rumput hijau, langit biru dan semilir angin tipis. Ujung-ujungnya Fiony menangis juga.

Fiony berjongkok menangis sepi disana, perasa sedih menyentuh tubuhnya yang tiba-tiba bergerak oleh guncangan keras yang mana membuat kepalanya sakit.

Perlahan matanya terbuka, kursi penumpang berwarna biru di depanya masih ada seperti ketika ia masuk ke dalam bis . Namun bedanya tak ada lagi suara berisik teman-temanya. Fiony menoleh ke samping tepatnya ke luar jendela, pepohonan dan lapangan luas menyambutnya , ia rasa tujuannya sudah sampai.

"Fiony, lo gak turun?" tegur Eve, teman satu tempat duduknya yang sudah bersiap untuk turun bersama tas ranselnya. " Gue duluan ya"

Tanpa menunggu jawaban Fiony, Eve mulai keluar, sementara itu Fiony menggeliat di saat Eve dan teman-temanya turun. Begitu bangkit dari duduknya, Fiony mulai mengingat-ingat di mana ia menaruh tasnya. Dengan perlahan sambil sedikit menjinjit iapun membuka bagasi atas dan sebuah tas besar mendadak meluncur keluar

"Hei Awas!!" Seseorang memekik keras sementara Fiony spontan hanya memajamkan mata, pasrah dan menantikan tas itu mendarat di kepalanya.

dengan ragu Fiony membuka matanya perlahan. Rupanya seseorang sudah menggenggam tas itu dengan ekspresi datar.

"Hampir saja..."ucap seorang gadis yang menyelamatkan Fiony dari jatuhan Tas itu. Gadis itu melirik Fiony yang malah terpana padanya.

"Apa?" tegur gadis itu merasa risih ditatap melotot seperti itu ole Fiony

Fiony sendiri hanya diam, membalas pandangan teman sekelasnya itu tanpa berkedip

"Tck, Hoi" Gadis itu kembali menegur sambil melambaikan tangannya di depan wajah Fiony yang kosong . " Lah malah Syok"

Gadis itupun mulai bingung dan masih agak risih dipandangi sampai segitunya.

"hello...., Lo gak papa???"

Fiony segera sadar, di depanya sekarang ini adalah Yessica Tamara, Siswi yang dicap top visual di angkatannya dan banyak ditaksir oleh teman seangkatan, kakak kelas maupun adik kelas, namun terkenal cukup cuek, tidak seperti Eve, Eve yang dekat denganya juga menempati top visual ke dua selain Chika tapi dia begitu ramah dengan yang lain. Meski Fiony ini perempuan yang juga sama seperti Chika, tetap saja berdiri di depan gadis itu membuatnya jadi agak deg-degan, tapi kok baru sadar sekarang? herannya.

Princess sleeping (FIONY CHK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang