20.

2.8K 328 58
                                    

~🌼~

Jeongwoo melangkah kemanapun tanpa arah dan tujuan. Ia sebenarnya tahu jika pemuda manis itu seberani itu dan suatu saat pasti terjadi hal seperti ini.

Tapi tetap saja, seperti apapun ia menyiapkan hatinya, rasanya akan tetap menyakitkan.

"Jangan rewel aku sedang tak enak hati sekarang." Omel Jeongwoo. Ia memegangi perutnya yang kembali merasakan mual.

Jeongwoo berhenti dipinggir jalan sambil mengelusi perutnya dari bawah kaosnya. Ia terus saja mengomel tak jelas karena mualnya datang disaat yang tidak tepat seperti ini.

Jeongwoo sendiri juga menyadari moodnya sering naik turun dan ia mudah sekali menangis. Entah mengapa, mungkin karena bawaan hamil ia jadi lebih perasa sekarang.

"Hiks.. aku sedang marah sekali.. kau jangan nakal.. hiks.." Jeongwoo mengusap pipinya yang basah.

"Aghh sialan!" Jeongwoo merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya hendak menelepon Younghyun.

Namun baru saja ia menekan dua digit nomer, sebuah mobil dari arah kanan datang dengan kecepatan tinggi kearahnya.


'Brakkk!'


Tubuh Jeongwoo terlempar beberapa meter kedepan hingga menyebabkan luka dikepala karena benturan keras pada kaca mobil serta luka dilengannya karena ia menggunakannya untuk melindungi perutnya saat terjatuh agar tidak melukai janinnya. Dan sebagai gantinya, bahu Jeongwoo mengalami patah tulang dan luka kecil lainnya.

Mobil yang sama seperti mobil yang pernah menyerangnya dulu.

Dengan pandangan remang, Jeongwoo bisa melihat Junkyu duduk disebelah kursi kemudi meski tidak terlalu jelas. Disisinya ada satu orang yang terlihat tidak asing bagi Jeongwoo. Dan ia jelas mengenalnya dengan sangat baik.

"Park Jihoon!" Geramnya disela ringisannya.

Mobil itu lantas pergi dari sana meninggalkan Jeongwoo yang meringkuk dalam posisinya tergeletak tak berdaya dijalanan.

"Kau tidak apa-apa? Kumohon jangan terluka.. ugh!" Lebih dari apapun, Jeongwoo sangat mengkhawatirkan janinya saat ini.

Jeongwoo meringis saat berusaha menggerakkan tubuhnya, terlebih saat ia berusaha menopang dirinya menggunakan lengan serta bahunya yang terluka.

Perlahan Jeongwoo bangkit lalu memungut ponselnya yang retak namun masih bisa berfungsi. Ia lalu menelepon seseorang.

"Sambungkan aku dengan Kim Doyoung."

Jeongwoo menunggu ia disambungkan dengan Doyoung sembari berjalan menuju trotoar dan duduk disana. Ia menahan sakit ditubuhnya sambil menatap perutnya. Ia harap tidak terjadi apapun pada janinnya.

"Halo?"

Jeongwoo meringis kecil saat suara Doyoung menyapa gendang telinganya. "Aku akan menandatangi itu sekarang." Ujarnya singkat lalu mematikan sambungan telepon.

Beberapa menit setelahnya, sebuah mobil bmw berhenti didepannya. Itu Doyoung.

Doyoung yang baru saja turun beringsut menghambur kearah Jeongwoo saat melihat tubuhnya penuh luka. "T-tuan muda apa yang terjadi??! Apa anda baik-baik saja??!" Doyoung panik.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang