Tuan Arwah?

56 2 0
                                    

"Ailennnn, awasss!"

Itulah ucapan terakhir Nenek sebelum akhirnya dia pergi dan sejak saat itu semua menjadi gelap.
Semua benar-benar gelap, tidak ada cahaya yang terlihat.
Lalu semua orang mengabaikan saya.

"A-ayah, semua gelap Ayah, Ibu kau dimana?"

"Kakakkk! Nenekk kalian dimanaa?Kakekkk!"

"Semua gelap"

Begitu lah teriakan pertama saya, ternyata saya berteriak sendirian di dalam kamar yang luas.

Sekarang saya adalah salah satu orang tunanetra, berkat Nenek saya masih hidup tapi dia tidak.
Tidak ada yang menjenguk saya, semua menyalahkan saya penyebab kematian Nenek.
Kecuali Kakek, saya heran mengapa Kakek tidak menyalahkan saya atas kematian istrinya, bahkan Kakek sempat menjenguk saya.

Namun Kakek menjenguk saya hanya sekali.
Pada saat menjenguk saya, Kakek hanya mengatakan satu kalimat.

'Hiduplah'

Setelah mengatakan kata itu, Kakek pergi mengasingkan diri disebuah wilayah kecil.

Lalu Kakak laki-laki saya, setelah acara pemakaman Nenek selesai, dia langsung ikut pergi berperang.

Ayah dan Ibu saya selalu menyalahkan saya.
Para pelayan pun langsung bersikap semena-mena pada saya kecuali 2 orang pelayan yaitu Sly dan Mary.
Mereka menyayangi saya layaknya adik perempuan.

Kejadian yang saya ceritakan tadi sudah lewat selama 8 Tahun.
Usia saya sekarang sudah mencapai 18 Tahun dan pengabaian semua orang masih tetap sama.

Saya sudah seperti dianggap tidak ada.

Benar-benar tidak ada.

Sepi...

Sunyi......

Gelap.........

"Na"

"Nona"

"Apakah nona akan terus tidur?"

"Apa bedanya jika saya tidur dan bangun Tuan? Semua sama gelap nya,"

"Jangan begitu Nona, sekarang adalah musim semi, banyak bunga bermekaran, mari ke Taman Nona, walaupun Nona tidak bisa melihat tapi bisa merasakannya bukan?"

"Lagipula saya sudah bilang ini berkali-kali, saya adalah mata Nona. Mengerti?"

"Hahaha, baiklah Tuan mari ke Taman, saya tidak memiliki bakat untuk menolak keinginan mu"

"Inikan demi Nona jugaa"

Akan saya tarik kata-kata saya mengenai gelap, sepi, sunyi jika bersama Tuan Adley. Jika kalian berpikir Tuan Adley yang bersama saya adalah seorang manusia, maka kalian salah besar, dia adalah sebuah roh.

Dia menemani saya semenjak 4 Tahun setelah kematian nenek.
Dia juga selalu menceritakan cerita-cerita atau gosip yang sedang beredar di Kerajaan ini

Namun dia tidak pernah menceritakan dirinya sendiri karna dia tidak ingat siapa dia sebenarnya.

Ketika saya pertama kali berinteraksi dengannya, kalian tau hal yang dia katakan pada saat pertemuan pertama kami?

'Keseharian mu seperti babi wahai Lady'

Cukup lucu bukan? Tapi saya mengabaikannya dan Tuan Adley selalu menganggu.

Karna dia juga saya mengetahui bahwa di dunia ini bukan hanya ada makhluk yang terlihat, tapi ada juga makhluk seperti dirinya, dia juga menceritakan tentang keusilan penunggu tempat ini, tiap dia menceritakan sesuatu saya selalu tertawa.

Di saat ada pelayan yang semena-mena pada saya, dia menyuruh teman hantu nya menjahili pelayan tersebut.

Flasback

"Heyy Nona Ailen, apakah kau tidak bisa melihat bahwa makanan ini ada di sebelah sini? Apakah kau buta?"

"Ahh iya Nona kan memang butaa"
Itulah ejekan pelayan yang di lontarkan pada saya, saya tidak pernah membalasnya, karna tuan Adley akan menyuruh teman-teman nya membalas.

📍Sumur

"Apakah kau sudah mengejek Nona Ailen wahai anak baru?" Tanya pelayan senior

"Sudah, sangat menyenangkan bisa mengejek nya, dia tadi hanya diam membisu hahahaha"

"Yahh, memang apa yang bisa di lakukan Nona buta dan bodoh" sahut pelayan yang lain

"Hahaha" Para pelayan itupun tertawa dengan senang nya, hingga membuat 'mereka' benar-benar marah

. .

. . .

. . . .

. . . . .

"Kyyyaaaaaaa"

Mereka semua pingsan.

Benar benar pingsan.

Bahkan setiap para pelayan itu tertidur, mereka akan selalu bermimpi buruk

Sangat buruk.....

Teman teman Tuan Adley memperlihatkan sesuatu yang mengerikan.

Sangat mengerikan.

***

Sinar matahari yang hangat sedang menyinari bumi, bunga-bunga, ataupun tanaman yang lainnya tampak bermekaran dengan indahnya bahkan para hewan sudah keluar dari sarangnya dan mulai mencari makanan nya.

Binatang yang hibernasi pun sudah terbangun dari tidur lelapnya.

Lalu di sebuah kediaman keluarga Grand Duke Ezkar, tepat nya di Taman Paviliun Barat, tempat tinggal putri bungsu mereka yang sudah sekian lama di abaikan oleh keluarga bahkan para masyarkat dengan anggapan bahwa gadis itu 'pembawa sial', selain kejadian mengenai Nenek nya memang ada lagi berbagai kejadian yang menyalahkannya.

Dari sekian taman yang ada di kediaman Grand Duke Ezkar, taman yang ada di Paviliiun Barat memang terlihat tidak diurus, namun walaupun demikian taman ini nampak indah.

Di taman ini terdapat sebuah gazebo yang memiliki pilar menjulang tinggi, di pilar juga terdapat tanaman yang merambat, gazebo ini memiliki desain interior yang sangat klasik namun indah. Gazebo ini masih terlihat kokoh walaupun tidak terpakai walaupun memang kotor.

Selain gazebo taman ini juga terdapat hal-hal lain selayaknya taman pada umumnya seperti terdapat pepohonan buah diantaranya yaitu apel, kelengkeng, anggur, jeruk, dll.

Buah-buah itu memang terlihat sudah siap di panen sekarang, namun kebanyakan buah itu hanya akan dimakan para hewan saja, karna pavilliun ini sangat sepi.

"Heyy Nona, cobalah percepat langkahmu atau kita tidak akan pernah sampai"

"Tuan,, jangan berbohong, meskipun saya buta namun saya tidak bodoh"

"A-apa maksud mu Nona?"

"Kita sudah sampai di Taman bukan? Saya akan seperti orang bodoh jika tidak mengetahui hal semacam ini"

"Apakah tuan ingin membuat saya seperti Lady bodoh?"

"Saya hanya ingin membawa nona berjalan-jalan keluar"

"Saya berbohong karna Nona selalu menolak ajakan untuk bermain-main di luar Pavilliun Barat" lanjut perkataan nya

Hahaha, dia mengatakan nya dengan suara orang merajuk, dan itu sangat-sangat lucu.

Saya bisa saja berjalan-jalan di luar Pavilliun, tapi itu menyakitkan karna akan banyak orang yang mencibir seorang Putri Grand Duke yang telah membuat Nenek nya meninggal.
Selain itu ada yang telah membuat image buruk di mata public.

Tapi....

Mungkin kali ini tidak buruk juga, jika berjalan-jalan, sebentar?

"Mari ke pasar Tuan Adley dan tolong tuntun saya, anda kan mata saya"

"Sungguuhhh Nonaa?!" hahaha, dari suara nya dia terdengar sangat gembira
















~ ~ ~ ~ ~
Vote yak Man Teman
Sekian Terima gaji🙏

GELAP Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang