Kenapa Kembali

586 74 2
                                    

"Dari hasil rapat tadi, OSIS akan mengadakan program summer camp yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya." Alesha menjelaskan hasil rapat OSIS kepada teman-temannya.


"Beda gimana, Al?" Tanya Jihan. Tidak dikatakan Jihan jika tidak memotong pembicaraan orang lain.

"Belum selesai, Han. Dengerin dulu."

"Hehe, sorry." Ucapnya unjuk gigi.

"Summer camp tahun ini hanya diikuti oleh peserta yang lolos seleksi."

Seketika, seluruh ruangan menjadi ramai layaknya pasar.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh. Teruntuk para siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Assalam, dimohon untuk segera berkumpul di lapangan untuk melakukan seleksi peserta summer camp, terima kasih.

Mendengar pengumuman itu, seluruh siswa-siswi pun bergegas menuju lapangan utama sekolah.

"Ngapain sih, Al? Ini tuh jam 10, masak disuruh kumpul di lapangan. Terus, kita mau dijemur gitu? Biar gosong? Biar kulit gue nggak cantik lagi? Iya!?" Beo Jihan.

"Han, ini tuh masih jam 10, belum jam 12."

"Terus, kita mau diapain?"

"Udah deh, nurut aja."

"Al, gue cuma anggota dan lo OSIS, meskipun nggak pakek di seleksi juga masuk."

"Siapa bilang? Gue ikut seleksi."

"Lah, bukannya ini program lo? Harusnya lo nggak ikut seleksi dong."

"Yang nyeleksi, anak KKN."

"What? Kak Birru? Iya kan? Yess, ada kak Birru." Soraknya riang. Alesha hanya memutar malas bola matanya mendengar hal itu.

"PERHATIAN, SEMUANYA!" Teriak Alim yang terdengar oleh seluruh siswa-siswi. "TOLONG ATUR BARISAN SESUAI KELAS KALIAN DENGAN RAPI!" Semuanya pun menata barisan dengan rapi layaknya upacara bendera.

"Baik, untuk mengikuti kegiatan summer camp besok lusa, syarat intinya adalah kalian harus memiliki daya tahan tubuh yang kuat." Lanjut Alim.

"Jika kalian bisa menyelesaikan misi kali ini, kalian bisa mengikuti program summer camp tahun ini." Sahut Birru.

"Misi yang akan kalian lakukan adalah hormat dengan pandangan lurus ke depan selama setengah jam. Jika ada yang turun tangan, maka peserta itu dinyatakan tidak lolos." Jelas Zayyan.

"What? Nyiksa apa gimana tuh?" Solot Jihan.

"Setiap peserta akan diberi kuota makan dan minum gratis di kantin setelah melakukan penyeleksian. Dengan syarat, jenis makanan dan minuman tidak boleh melebihi jumlah rupiah yang telah ditentukan. Jika lebih, peserta harus membayar sendiri." Sahut Hilya.

"Nah, kalo hadiahnya makanan, bisa dibicarakan baik-baik." Gumam Jihan pada Alesha.

"Waktu penghormatan akan dimulai dari tiga ... dua ... satu." Teriak Zalfa.

Seluruh siswa-siswi pun mulai mengangkat tangannya berhormat dengan pandangan lurus ke depan.

•••

TingTong!

Suara bel rumah itu terdengar jelas di telinga Alesha. "Siapa? Tumben, malam-malam begini ada tamu." Gumamnya segera keluar kamar dan menuruni anak tangga.

Setelah menuruni anak tangga, Alesha melihat Salma sudah berada di depan pintu. Ia juga melihat seorang laki-laki sedang berbicara dengan kakaknya.

"Siapa kak?" Tanya Alesha menghampiri Salma. "L-lo." Lanjutnya setelah melihat seseorang yang datang ke rumahnya.

SENJA UNTUK ALESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang