35

1.6K 120 2
                                    

"Apa maksudmu?" tanya Papah Rasya sedikit bergetar, trauma yang di alami keluarga itu sangat membekas.

Reyga mulai menceritakan apa yang ia pendam selama ini
"Insiden saat peristiwa tersebut terjadi, pelakunya sama dengan orang yang telah membuat Sheilla seperti ini. Dulu Shelly, Sheilla, Amel, Gisha dan Dhea mereka bersahabat. Dulu Sheilla sering menceritakan mereka kepada saya, saya Reyga teman kecil Sheilla" jelas Reyga.

"Pada saat kejadian itu, Amel, Gisha juga Dhea telah merencanakan semua itu untuk menghabisi Shelly, bahkan mereka menyembunyikan bukti serapat mungkin sampai kalian tidak bisa mecarinya. Saya berusaha mencari titik terangnya selama ini, Shelly di habisi oleh mereka, Shelly tidak bunuh diri" lanjut Reyga dengan suara yang sedikit bergetar.

"Beberapa bulan kemudian saya sudah menemukan bukti itu, saya berusaha mencari tau kalian, namun keluarga kalian pindah juga begitu ketat penjagaannya. Sampai pada akhirnya Aksa sahabat saya tidak sengaja bertemu Sheilla juga Kak Regan di mall, dengan kondisi Sheilla di kursi roda juga amnesia" terang Reyga.

"Saya berusaha memberi tau Sheilla, namun Sheilla sama sekali tidak ingat akan hal itu. Jadi saya dan Varo tadi pagi membahas hal itu untuk menyampaikan langsung pada kalian semua" lirih Reyga menundukkan pandangannya.

"Varo dan Reyga membalas perbuatan mereka kemarin juga bukan tanpa alasan, mereka akan mencelakai Sheilla kemarin, jadi sebelum rencana mereka terlaksana Varo dan Reyga menggagalkannya terlebih dahulu" tambah Varo

Mendengar pejelasan itu bahu Papahm Rasya dan Regan bergetar, tangannya mengepal setelah mendegar fakta dan melihat bukti-bukti yang Reyga berikan.

"Terimakasih nak Reyga, maaf om tidak mengenali kamu sebelumnya" ucap Papah Rasya

"Kami memaafkan kamu Varo, terimakasih telah menjaga Sheilla. Papah tau kamu sudah berusaha menjadi suami yang baik untuk Sheilla" kata Papah Rasya.

"Termakasih pah" ucap Varo

"Regan, tolong cepat urus semua laporan itu ke pihak berwajib bersama dengan Reyga" pinta Papah Rasya yang langsung di laksanakan  oleh keduanya.

"Ayo kita lihat keadaan Sheilla" ajak Papah Hendra yang sudah sangat cemas.

Papah Hendra, Papah Rasya, juga Varo bersama-sama menuju kamar Sheilla. Saat membuka pintu terlihat Sheilla sedang di peluk Mamah Aninun dan Mamah Arasha untuk menenangkannya.

"Shei" panggil Papah Rasya

Sheilla melepaskan pelukan itu dan menatap wajah Papah Rasya "Bagaimana kondisimu hm?" tanya Papah Rasya

"Apa perlu ke rumah sakit saja?" tanya Papah Hendra tidak tega melihat kondisi anak menantunya.

"Gapapa, Sheilla baik-baik aja" jawab Sheilla berusaha terlihat baik-baik saja di depan semua orang.

"Sheilla" panggil Varo yang sedari tadi diam mematung melihat kondisi Sheilla.

Sheilla sangat mengenal suara itu, pemilik suara yang hari ini sangat membuat Sheilla kecewa.

"Pah, Sheilla ngga mau liat dia" rengek Sheilla tanpa menatap Varo yang sudaj berdir di sampingnya.

"Sheilla, jangan seperti itu dia suami kamu, dia telah melindungimu" ucap Papah Rasya.

Lalu Papah Rasya dan Papah Hendra menjelaskan penjelasan dari Varo dan Reyga di ruang tamu, juga fakta dari semua peristiwa yang selama ini terjadi.

Sheilla yang mendengar semua itu tiba-tiba saja kepalanya berdenyut hebat. Sheilla merasa kepalanya sangat sakit, seperti banyak memori dari ingata Sheilla yang asli masuk begitu saja dan berputar secara acak.

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang