36

1.7K 108 1
                                    

Terhitung sudah satu minggu Sheilla masih enggan membuka matanya. Setiap hari juga keluarga Sheilla secara bergantian menjaga Sheilla.

Kini Sheilla hidup tanpa ingatan peristiwa transmigrasi jiwa. Juga Varo yang hidup normal tanpa alter yang ia miliki.

"Eungh" rintih Sheilla saat membuka matanya secara perlahan.

Sheilla melihat Varo yang sedang tertidur di sofa panjang dekat tempat tidur Sheilla. Dan di sebelahnya ada Kak Regan yang tengah tertidur dengan posisi yang tidak jauh berbeda dengan Varo.

Merasa tidak ingin mengganggu keduanya, Sheilla berusaha mengambil segelas air putih yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya.

PYAR! Sheilla tidak sengaja menjatuhkan gelas itu karena gelas itu tidak sepenuhnya terjangkau oleh Sheilla.

Varo dan Regan terkejut dan langsung terbangun dari tidurnya. Mata mereka membulat melihat Sheilla yang ternyata sudah sadar dari tidur panjangnya.

"Sheilla, ini bukan mimpi kan" pekik Varo mencubit tangannya sendiri, ternyata sakit. Ini bukan mimpi.

Sedangkan Kak Regan segera berlari memanggil dokter dengan tergesa-gesa.

"Ma-af" ucap Sheilla karena telah mecahkan gelas.

"Gapapa, kamu haus? Aku ambilkan minum" kata Varo mengambil minum dan membantu Sheilla untuk minum.

Sheilla meneguk minum itu dengan rakus, tenggorokannya terasa sangat kering.

"Apa yang kamu rasakan?" tanya dokter setelah memeriksa kondisi Sheilla.

"Pusing, juga lemas" jawab Sheilla.

"Tidak papa itu wajar, sekarang tinggal fase pemulihan dan istirahat yang cukup" tanggapan dokter lalu pamit keluar ruangan.

"Adeknya kakak jangan buat kakak takut lagi ya? Kakak ngga mau kehilangan kamu" ucap Kak Regan mengusap punggung tangan Sheilla dan menatapnya penuh harap.

"Iya, Sheilla janji" jawab Sheilla tersenyum manis

Lalu Regan memilih duduk di sofa dan mengabari kedua orang tuany tentang kabar bahagia ini.

"Maaf" satu kata itu terucap dari mulut Varo

Sheilla berusaha menggerakkan tangannya yang terasa lemas, lalu mengusap pelan pipi Varo yang kembali basah karena air mata.

"Sejak kapan suami aku gampang nangis hm?" tanya Sheilla lalu tersenyum dengan bibir pucatnya

"Maaf juga karena sudah terbawa emosi" ucap Sheilla membalas tatapan sendu Varo dengan lekat.

Cup!  Varo mencium kening Sheilla dengan penuh cinta dan kasih sayang.

"Istirahatlah baby, ini sudah tengah malam" ucap Varo mengelus kepala Sheilla.

~~~~

Sudah dua minggu Sheilla menjalani masa pemulihan di rumah sakit, tepat kemarin Sheilla di perbolehkan pulang oleh dokter dengan syarat masih harus istirahat di rumah.

Atas dasar keputusan bersama, untuk sementara waktu Sheilla dan Varo akan tinggal di mansion keluarga Rasya sampai kondisi Sheilla sembuh total dan pulih secara total.

Keluarga Hendra, Varo, maupun keluarga Rasya kini sangat over protective kepada Sheilla, meskipun tidak se-over dahulu.

Seperti pagi ini, Varo dengan telaten membangunkan Sheilla istrinya untuk sarapan.

TRANSMIGRASI!  OVER PROTECTIVE?! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang