EXTRA 2

4.6K 364 71
                                    

~🌼~

Terbunuhnya Junkyu dengan kondisi mengenaskan mengejutkan banyak pihak karena khalayak sudah mengetahui bahwa Junkyu adalah salah satu dari keluarga Kim yang tidak terungkap, sama seperti Jeongwoo.

"Sayang.." Jeongwoo menoleh pada Haruto yang berjalan kearahnya lalu mendudukkan diri disebelahnya.

"Sejak kapan kau mulai menonton berita?" Ejeknya. Jeongwoo hanya mencibir sang kekasih lalu mematikan televisi dan bangkit pergi dari tempatnya meninggalkan Haruto disana.

"Jeongwoo!! Hey Park Jeongwoo!! Sayanggg!!!" Haruto berlari mengekori Jeongwoo kearah kamar dilantai dua.

Oh ngomong-ngomong mereka tinggal di kediaman Kim sejak pernikahan Jaehyuk dan Asahi dilaksanakan tiga bulan lalu. Dan mereka sendiri sudah resmi bertunangan bulan ini.

Haruto masuk dan melihat Jeongwoo tengah berdiri dibalkon kamar mereka. Haruto menghampiri dan langsung melingkarkan kedua lengannya disekitar perut Jeongwoo dengan dagu menumpu pada pundaknya.

"Ruto-ya.." sang empu nama menoleh sedikit menatap calon istrinya itu. "Menurutmu apa aku bisa hamil lagi?"

"Ah mengenai itu..--- " Haruto menjeda ucapannya. Ia tahu kekhawatiran Jeongwoo saat ini hanya satu, apakah dia bisa hamil lagi seperti dulu atau tidak?

Jeongwoo melonggarkan tangan Haruto dan berbalik hingga membuatnya berada diantara kedua lengan Haruto yang menumpu pada pagar balkon. "Bagaimana kalau aku tidak bisa hamil lagi Ruto-ya..? Aku..---" Jeongwoo menghentikan ucapannya dan menunduk.

Tangannya menyentuh perutnya lalu mengusapnya. Tak lama isakan kecil mulai terdengar.

"Jeongwoo-ya.." Haruto menarik pemuda itu kedalam pelukannya dan menenangkannya.

Jeongwoo pasti sangat stress karena memikirkan hal ini. Haruto akui, ia juga pernah memikirkan hal yang sama, namun tidak sampai berlarut. Menurutnya dengan atau tanpa anak tidaklah masalah karena Jeongwoo yang bersamanya sudah lebih dari cukup.

Haruto mengusap punggung Jeongwoo dengan sayang dan mengecup kening pemuda itu sesekali. "Kau mau kita pergi konsultasi ke dokter?" Jeongwoo mendongak menatap Haruto dengan pipi basahnya.

"Dokter pernah bilang kau masih bisa hamil meski kemungkinannya hanya kecil. Masih ada harapan untuk itu." Ucapnya mencoba menenangkan Jeongwoo. Meski sebenarnya Haruto sendiri sedikit ragu apakah itu mungkin terjadi.

Luka tusukan yang didapat Jeongwoo merobek dinding rahimnya sehingga itu membuatnya kehilangan janin mungil yang dikandungnya dulu. Dan karena pendarahan yang tidak Jeongwoo sadari saat dia mengalami tabrak lari waktu itu membuat semua kemungkinan untuk bisa hamil semakin kecil.

Jeongwoo mengangguk kecil, membuat Haruto mengembangkan senyumnya. Dia mengusap pipi Jeongwoo dan memberi kecupan singkat pada bibir Jeongwoo.

"Lihat siapa yang datang." Haruto mengendikkan dagunya kearah gerbang yang menampakkan sebuah mobil memasuki kawasan rumah mereka.

Jeongwoo mengedarkan pandangannya kearah dua orang yang baru saja tiba tepat dibawah mereka. Jeongwoo bahkan sampai harus melongokkan kepalanya untuk melihat.

"Eww lihat mereka!" Jeongwoo memekik kencang saat melihat Doyoung melangkah kearah Junghwan dan menciumnya dihadapan banyak orang termasuk Younghyun yang berdiri disebelah mereka.

Jangan tanya bagaimana Younghyun sekarang. Dia sama terkejutnya dengan orang-orang yang lain termasuk Haruto.

"Aku baru tahu kalau Doyoung--" Haruto menoleh kearah Jeongwoo yang mengangguki dan kembali memperhatikan Doyoung serta Junghwan disana.

TAKE YOU TO HEAVEN | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang