[MUAL]
Diam adalah jawaban terbaik dari semua pertanyaan bodoh, dan senyum adalah reaksi terbaik dalam semua situasi kritis.
22-12-2021
________________________________________
Satu minggu setelah Sekar periksa ke Puskesmas. Hari ini Hiro pulang ke rumah nya. Ia mengetuk-ketuk pintu tapi tidak mendapat respon dari dalam. Lalu ia membuka gagang pintu ternyata tidak bisa di buka.
"Sekar?" Ucap Hiro dari luar rumah.
Sudah berkali-kali Hiro mengetuk-ketuk pintu dan memanggil nama Sekar, namun tak kunjung ada orangnya.
Ia teringat kunci cadangan yang berada di bawah pot tanaman di sebelah pintu.
Ia lekas membuka pintu, dan ternyata Sekar tidak ada di rumah.
Segera ia melepaskan baju dinas juga menyimpan tasnya di ruang kerja. Setelah itu ia mandi.
Lama di perjalanan pulang merasa perutnya keroncongan. Ia memutuskan ke dapur namun tidak tersedia apa-apa. Akhirnya ia mencoba untuk ke rumah mertuanya. Semoga saja ada di sana -batin Hiro.
Hiro mengayuh sepeda ontel milik nya menuju rumah Tuan Sutardji.
Melewati persawahan dan juga rumah-rumah warga. Yang udara nya masih terasa sejuk.
Dari kejauhan, Hiro dapat melihat bahwa pintu rumah Tuan Sutardji terbuka. Ia pun segera mempercepat laju sepeda nya.
"Assalamu'alaikum" ucap Hiro pada ayah mertua.
"Wa'alaikumsalam" ucap Tuan Sutardji dan langsung menyambut hangat sang menantu.
"Masuk saja ke dalam, Sekar ada di kamar nya"
"Baik Yah, terima kasih" ucap Hiro, lalu segera masuk ke dalam.
Di ruang ruang tamu ia melihat Bu Harumi dan Ganen sedang berbincang santai.
"Selamat siang" ucap Hiro pada ibu mertua juga adik iparnya.
Bu Harumi dan Ganen membalas dengan senyuman.
"Sudah makan nak Hiro?" tanya Bu Harumi.
Hiro tersenyum canggung.
"Kalo belum makan, silahkan makan dulu. Ambil saja sendiri di dapur ya" titah Bu Harumi.
Hiro membungkuk hormat dan segera ke dapur.
Sesampainya di dapur ia mengambil sepiring nasi dan lauk-pauk yang tersedia di rak.
Lalu duduk di kursi yang ada di meja makan. Dengan lahap Hiro menyantap makananya.
Di dalam kamar, Sekar hendak mengambil air minum. Namun saat ia mendekat ke ruang makan ia melihat sesosok pria yang mungkin dirindukannya?
Namun hal itu tidak jadi dilakukan. Dengan cepat ia kembali ke dalam kamar dan berpura-pura tidur.
Setelah Hiro makan ia mencuci piring nya sendiri. Dan berjalan ke arah Bu Harumi.
"Sekar nya ada di dalam kan bu?" Ucap Hiro sambil menunjuk kamar Sekar.
"Ada, masuk saja. Mungkin sedang tidur." Ucap Bu Harumi.
Hiro pun membuka pintu dan menutupnya kembali. Ternyata benar, istri cantiknya sedang tidur.
Hiro tersenyum menatap wajah teduh Sekar. Dan mengecup pucuk kepala Sekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
秋雨 "Hujan Musim Gugur" [END]
Historical FictionFollow sebelum baca, sebagian di privat. Karya asli diri saya sendiri, NO PLAGIAT!! [Hiro-san & Sekar] Cerita ini berlatar belakang WAR II. Di saat Jepang berperang dengan Amerika dan para sekutu nya. Sekitar tahun 1942 Jepang menjajah negeri Hindia...