Yeorin tidak berani berharap, tapi sepertinya Jimin mungkin saja benar.
Pria itu membawa tongkat hitam tipis yang lebih kelihatan untuk bergaya alih-alih untuk menopang kaki, dan setiap pagi Dongman membawanya ke tempat kerja. Awalnya Yeorin mengomel setiap kali Jimin pergi. Dia khawatir Jimin jatuh dan mengalami cedera, khawatir Jimin akan mencoba melakukan terlalu banyak hal dan membuat dirinya kelelahan. Setelah seminggu, Yeorin terpaksa mengakui Jimin berjuang habis-habisan menyambut tantangan untuk kembali bekerja. Bukan hanya tidak jatuh, dari hari ke hari Jimin mengalami kemajuan, dia berjalan semakin cepat dan tidak lagi terlalu bersusah payah. Yeorin juga tidak perlu khawatir Jimin memaksa diri terlalu keras, kondisinya sangat bugar berkat program yang Yeorin susun.
Yeorin hampir gila memikirkan wanita yang berhubungan dengan Jimin setiap hari. Dia tahu betapa menariknya pria itu, terutama dengan kaki pincangnya yang membuat penasaran.
Saat Jimin pulang pada hari pertama bekerja, Yeorin hampir menahan napas, menunggu pria itu berkata dengan riang, Kau benar - aku hanya kasmaran denganmu. Sekarang kau boleh angkat kaki.
Tetapi, Jimin tidak pernah mengatakan itu. Pria itu pulang ke rumah dengan sama bersemangatnya saat pergi bekerja. Mereka menghabiskan sore di gimnasium, atau berenang jika cuaca dingin. Desember bulan yang menyenangkan, suhu sore hari berkisar dua puluh derajat, meski saat malam suhu kadang-kadang turun drastis hingga mendekati beku. Jimin memutuskan memasang unit pemanas di kolam renang supaya mereka bisa berenang pada malam hari, tapi banyak sekali yang memenuhi pikiran Jimin sehingga dia terus lupa menyalakannya. Yeorin tidak peduli kolam renang panas atau tidak; untuk apa berenang kalau malam hari lebih nyaman dia habiskan di pelukan Jimin.
Apa pun yang terjadi, akhir seperti apa pun yang nanti tertulis dalam kisah yang mereka jalani saat ini, Yeorin akan selalu mencintai Jimin karena membebaskannya dari belenggu rasa takut. Di pelukan pria itu, Yeorin melupakan masa lalunya dan hanya berkonsentrasi mereguk kenikmatan yang Jimin berikan padanya, kenikmatan yang dia balas dengan sukacita.
Jimin kekasih yang Yeorin butuhkan. Pria itu cukup dewasa untuk mengerti ada hadiah atas kesabaran, dan cukup cerdik untuk terkadang bersikap tidak sabaran. Jimin memberi, menuntut, membelai, bereksperimen, tertawa, bercanda, dan memberikan kepuasan. Jimin bersukacita mengagumi tubuh Yeorin seperti Yeorin mengagumi tubuh Jimin, dan itu tipe kekaguman yang Yeorin butuhkan.
Kejadian demi kejadian yang membentuk Yeorin membuat dia waswas tentang emosi terpendam, meski emosi itu adalah kebahagiaan. Cara Jimin memperlakukannya dengan tulus seperti memberikan pegas penyelamat untuk Yeorin, yang dia gunakan untuk melontarkan dirinya sebagai wanita, sehingga akhirnya dia merasa aman menikmati kefemininan dan seksualitasnya.
Hari-hari di bulan Desember menjadi hari paling membahagiakan dalam hidup Yeorin. Dia mendapatkan kedamaian dan kepuasan, itu bukan pencapaian kecil setelah teror yang berhasil dia atasi, tapi Yeorin benar-benar bahagia bersama Jimin. Selain tidak adanya perayaan, bisa dikatakan Yeorin sudah menikah dengan Jimin. Seiring hari berganti, gagasan menjadi istri Jimin mengakar makin kuat di benak Yeorin, berubah dari mustahil menjadi kurang mungkin, lalu menjadi suatu kemungkinan, dan menjadi kemungkinan yang disertai perasaan setengah ketakutan. Yeorin menolak membiarkan diri maju lebih jauh daripada gagasan itu, dia takut menantang takdir, meski begitu dia mulai memimpikan hari-hari, bahkan tahun-tahun kebersamaan yang panjang, dan tanpa sadar dia mulai memikirkan nama-nama bayi.
Jimin mengajaknya berbelanja keperluan Natal, sesuatu yang tidak pernah Yeorin lakukan seumur hidup. Tidak pernah ada orang yang cukup dekat dengannya untuk saling memberikan kado. Saat Jimin tahu tentang hal itu, dengan semangat menggebu dia berusaha membuatkan Natal pertama sesungguhnya yang mengusik imajinasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lie To Me
Romance(Completed) Kecelakaan mengerikan membuat Han Jimin lumpuh, dan kehilangan semangat hidup. Ia pesimis akan pulih kembali dan menolak semua bentuk terapi yang disarankan. Sebagai terapis andal, Kim Yeorin yang ditawari pekerjaan untuk membantu memul...