Disclaimer : Cerita ini hanya terinspirasi dari MV Winter Poem, bukan bermaksud menyudutkan suatu pihak atau golongan, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan sebenarnya para character.
Trigger warning : Mention about suicide ghost and GxG content
"Isn't it strange, how people can change. From strangers to friends, and strangers again? Don't cry because it's over, smile because it happened."
Kalimat itu terus terngiang di kepala Hyewon, sudah tiga tahun sejak ia dan teman-temannya memutuskan hubungan yang sudah mereka jalin sekian tahun lamanya.
Pada akhirnya Hyewon harus merelakan kenangan itu, dan tinggal di rumah yang pernah mereka impikan bersama.
Ya, tahun lalu Hyewon memutuskan untuk membeli rumah ini. Rumah yang cukup besar untuk ditinggali dua belas gadis, rumah yang pernah menyimpan banyak kenangan baik kenangan indah maupun kenangan buruk.
"Rumah itu mengerikan, kudengar pemilik sebelumnya bunuh diri di rumah itu."
"Apa kau mendengarnya? Tangisan seorang gadis terdengar di balkon rumah itu semalam."
"Menyedihkan, bagaimana mungkin kau bisa tinggal di rumah itu sendirian?"
Hyewon tak peduli bagaimana orang-orang selalu menganggap rumah itu angker, baginya rumah ini memiliki harta karun yang tak bisa dimiliki orang lain.
Hyewon yang baru bangun berjalan ke dekat jendela, ini akan menjadi musim dingin ketiga yang ia lalui sendirian.
Salju pertama turun pagi itu, mengingatkan Hyewon pada salju pertamanya delapan tahun yang lalu.
"Yak Kang Hyewon! Berhenti memakan coklat itu !" Teriak Chaeyeon yang mulai kesal karena stok coklat mereka menipis, padahal rencananya mereka akan membuat kue nanti.
"Hyewon-ah, tempat ini bagus, bisa tolong fotokan aku?" Hyewon menatap Yuri yang sudah siap bergaya.
"Kau berani menyuruhku?" Tanya Hyewon.
"Ayolah Hyewon-ah, kau sangat baik saat mengambil foto."
"Unnie! Fotokan aku juga, tapi jangan buat aku terlihat seperti raksasa, ya?"
"Wonyoung-ah, kau memang raksasa, mau diapakan lagi?" Wonyoung cemberut mendengarkan ucapan Nako.
"Wonyoung-ah, jangan menyela, aku duluan-"
Dan saat itu Hyewon berhasil bebas karena Yuri tengah berdebat dengan Wonyoung.
Sesuatu jatuh di hidung Hyewon, itu salju.
Salju pertama turun, dan berhasil mengambil atensi keduabelas gadis itu.
"Salju..."
Hyewon menautkan kedua tangannya, menyimpannya di depan wajahnya, memejamkan matanya, dan mengucapkan sesuatu di dalam batinnya.
"Kau masih percaya salju pertama akan mengabulkan permohonanmu?" Hyewon hanya mendelik mendengar pertanyaan Chaewon.
"Ah ayo cepat masuk, ini dingin..." Eunbi sebagai yang tertua berusaha membuat teman-temannya masuk ke rumah besar itu, meski sulit baginya menyuruh Yujin dan Yena untuk menurut.
"Yena-yah! Yujin-ah! Teruslah bermain sampai kalian membeku, kami tidak akan membukakan pintu untuk kalian." Mendengar Eunbi mengancam membuat Yena dan Yujin berhasil masuk ke rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Poem [One Shot Story Special Kang Hyewon Solo Debut]
FanfictionWhere are we about now?