"Buat hadiah ya?"
Niki mau nggak mau ngangguk. Gue beli ini buat apaan ya? Batinnya.
"Zoa, tungguin!"
Mampus
"Mbak, maskot boneka saljunya ada dimana ya?" Tanya Zoa.
Penjaga itu mengatakan, "Wah, tadi tinggal satu, udah dibeli orang. Maaf ya."
"Orangnya kayak gimana?"
"Anak laki-laki, wajahnya manis, malu-malu."
"LAKI-LAKI?!"
"Kok suka gantungan maskot lucu sih?" Dahyun kamu kalau ngomong... suka bener deh
Jihan nggak peduli sama omongan Dahyun, dia malah ngajak ngobrol Zoa, "Zoa, cari ke toko lain aja, yuk? Siapa tahu ada."
"Ke toko depan stasiun aja gimana? Eh, Ni-ki!"
Seketika Ni-ki jadi orang yang pura-pura nggak tahu kalau mereka di sini dari tadi buat nyari barang yang sayangnya udah dibeli sama dia. "Ngapain?"
"Cari maskot, maskotnya udah habis tapi."
"Masa dibeli laki-laki sih?" Ucap Zoa, jiwanya masih ngestuck di laki-laki.
Otak Dahyun cemerlang sekarang, "Apa jangan-jangan dibeli sama lo, Nik?"
Ni-ki noleh nggak nyelo, "Apaan? Gue baru dateng juga udah dituduh."
"Habisnya lo laki-laki."
"Tapi Hyun, dia nggak manis dan dia lebih ke malu-maluin bukan malu-malu." Ucap Zoa polos.
Ni-ki be like : 😐🔪 mati sekarang mau?
"Kita mau cari di toko lain, lo mau ikut, Nik?"
Ni-ki mengangguk ragu, "Boleh."
"Wah, Ni-ki mau ikut!" Teriak Jihan bahagia. Nggak biasanya sih.
"Yang bener?"
"Tumben."
Emang tugas Zoa sama Dahyun ngomporin doang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere atau Bucin
FanficNI-KI | ZOA Jangan pernah nanya Ni-ki "Lo tsundere atau bucin?" Karena Ni-ki jawabnya "Nggak dua-duanya."