11

557 68 10
                                    

Tak! Tak! Tak!

Suara kaki kuda yang melaju dengan cepat serta beban yang dia bawa sedang ketakutan. Apalagi yang bikin ketakutan kalo nggak pasukan musuh berada di belakang mereka.

Yaps, Jisoo sedang menghindari pasukan musuh yang mungkin Jisoo kira ada sekitar empat orang sedangkan Jisoo cuman sendiri.

Ctass!

Anak panah yang meleset karena pergerakan Jisoo yang terbilang cukup lihai untuk mengendarai kuda. Untung kudanya tau isi hatinya jadi si kuda bisa menghindari musuh.

" Aduh! Gimana nih?! Dia ada MM nya, lah gue fighter! Padal harusnya gue cuma mage ato support! " Keluh Jisoo dengan menyebutkan sedikit dari permainan mobil legend nya.

Ctas! Ctass!

" Akhh! "

Teriak Jisoo yang terjatuh dari kudanya. Yaps, kaki kuda yang ditumpangi Jisoo terpanah oleh pasukan pengkhianat tersebut. Segera setelah itu, Jisoo langsung berdiri dan mencabut pedangnya serta mengarahkan pedangnya ke depan.

" Haishh! Mau apa kalian! " Teriak Jisoo frustasi.

Bagaimana tidak, Jisoo di kepung oleh empat pria dengan masing-masing pria membawa senjata. Sedangkan Jisoo, hanya seorang diri dan tidak bisa  memakai pedangnya.

" Aslan, tolong aku! " - Batin Jisoo memanggil Aslan.

" Kami ditugaskan untuk membunuhmu. Dan ternyata segampang itu membunuhmu Ratu! Ha ha ha! " Teriak salah satu dari mereka.

" Membunuh? Bagaimana kita lawan satu persatu? Tidak adil bagiku untuk dibantai secara langsung. " Ucap Jisoo mengulur waktu untuk kematiannya.

Setelah itu, salah satu dari mereka maju dan melawan Jisoo dengan pedangnya. Jisoo yang belum mahir pun langsung dijatuhkan oleh musuhnya. Jisoo jatuh tersungkur dengan pedang musuhnya tertancap pada tanah di sampingnya.

" Aslan! Tolong! " Teriak Jisoo histeris karena terlalu takut.

Sedetik kemudian musuh tersebut melayangkan pedang yang akan memenggal kepala Jisoo. Jisoo yang pasrah pun hanya memejamkan mata.

" Rawwwrrr! " Suara auman singan yang membuat semua orang terkejut.

Seketika Aslan langsung menerkam mereka dengan bergantian dan orang itu pun langsung hilang entah kemana.

" Aslan! " Teriak Jisoo yang langsung memeluk Aslan.

Aslan pun terkekeh karena menurutnya, Jisoo masih saja lucu dari sebelum reinkarnasi sampai reinkarnasi ini.

" Dari mana saja kamu Aslan? Aku mencarimu. Kenapa waktu pertama kita bertemu kamu ninggalin aku dan Kak Irene? Kau tau? Aku hampir mati! " Keluh Jisoo pada Aslan.

" Jesselyn, maafkan aku. Waktu itu belum tepat untukku datang. Apalagi langsung membantu kalian, kalian harus berusaha untuk memunculkan keberanian itu. " Ucap Aslan pada Jisoo.

"Kau tau Aslan? Aku tak seberani itu. Bahkan, memegang senjata aku tak bisa. " Balas Jisoo.

" Sudahlah Jisoo, sepertinya mereka membutuhkan bantuan kita. Ayo naik ke punggungku! " Titah Aslan pada Jisoo yang Jisoo langsung naik ke punggung Aslan.

" Sepertinya, teman-teman kita sudah lama tertidur. Waktunya membangunkan mereka Jesselyn. "

Rawwrrr!!

Auman Aslan yang seketika membuat semua pohon bergerak dari akarnya.

" Sudah siap Ratu? Ayo kita berangkat! " Ucap Aslan yang mendapat pelukan Jisoo dari punggungnya.

The Chronicles of Neo-santara. || Irene-Jisoo [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang