A Collaboration
Yoonayesung & Lanclise
Xiao Zhan--Seorang Prime Guardian--terpaksa mengorbankan diri untuk keselamatan penduduk bumi dari ancaman para Evesor. Yibo yang saat itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang kekasih meninggal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah cinta antara Prime dan Guardian Api di masa lalu
***
“Zhan ... Zhan ... ZHAN ...!” Panggilan terakhir cukup keras. Wang Zhuocheng yang sedang duduk di kantin tak tahan lagi--ia dengan kaki tingginya mendorong kursi yang sedang Xiao Zhan duduki di seberang sana.
“Astaga!” Xiao Zhan tersentak sambil memegangi meja karena kursinya hampir saja jatuh terjengkang ke belakang. “Begini kah caramu memperlakukan seorang teman?”
“Lagipula kau kenapa selalu melamun akhir-akhir ini?! Sejak kejadian tenggelam di laut itu, kau jadi sedikit berbeda.” Zhuocheng menimang-nimang, kemudian ia mendapatkan sedikit pencerahan, “Jangan-jangan kau sedang jatuh cinta!” terkanya tak nyambung.
Xiao Zhan memutar bola matanya. Sebenarnya bukan sejak tenggelam di laut. Tapi sejak bertemu Athena. Hanya kebetulan saja kejadian itu berdekatan. Setelah ia bangun dari komanya selama enam hari, ia malah harus bertemu dengan Dewi cantik yang mengatakan kalau dirinya adalah pasangan paling cocok untuk bersanding dengan crush-nya.
Sial, dan wanita itu mengatakan tepat setelah Xiao Zhan mengingat sedikit memori manisnya dengan Yibo di masa lalu. Takdir memang kejam.
Xiao Zhan membalas setelah lama terdiam. “Sok tahu! Kata siapa aku sedang jatuh cinta?”
“Orang jatuh cinta banyak melamun kau tahu?”
“Haish. Memangnya siapa manusia yang begitu rupawan di kampus ini sampai mampu mencuri hati seorang Xiao Zhan?!”
“Kata siapa orangnya ada di kampus?” Zhuocheng tiba-tiba bersikap misterius.
Xiao Zhan mendelik penasaran. “Lalu?”
“Tuan Ling yang menyelamatkanmu saat tenggelam juga tampan. Ehe.”
“Maksudmu Ling He?! Kau tahu umurnya berapa?! Dia itu aslinya sudah sangat tua bahkan lebih tua dari kakek buyutmu, Zhuocheng!”
