BAB 54

202 31 23
                                    


Sebelum ayam jantan berkokok, Yoona sudah bangun. Ia menyiapkan sendiri seragam untuk Hyunwoo sekolah. Wanita itu memandangi ketiga buah hati yang sebentar lagi akan ditinggalkan olehnya untuk selama-lamanya. Yoona mengelus-elus ketiga rambut mereka satu persatu dengan cinta kasih yang takkan lekang oleh waktu.

Penghuni rumahnya belum ada yang bangun, Yoona memang tak mau menarik perhatian mereka semua. Ia tak mau keluarganya menyadari kepergiannya. Pasti akan sulit baginya untuk berpamitan dengan mereka nanti. Itulah sebabnya Yoona berencana untuk pergi secara diam-diam.

Setelah semuanya beres, Yoona keluar dari rumah ayahnya tanpa membawa barang apapun kecuali sebuah tas kecil tempat ia menaruh dompet dan paspornya. Yoona berjalan cepat menuju tempat pemberhentian bus. Ia tak berani menoleh ke belakang-----takut kalau-kalau ayah atau ibu mertuanya telah menyadari ketidakhadirannya di rumah dan lantas mengejarnya.

Yoona menyetop sebuah taksi yang melintas di samping.

"Kemana, Nyonya?" Tanya si supir taksi.

Yoona tak lantas menjawab. Ia merasa ragu untuk sesaat. "CKHB Media." Ujarnya pelan.

Tak membutuhkan waktu lama bagi taksi yang ditumpanginya untuk tiba di gedung CKHB Media yang terletak di daerah elit Gangnam. Yoona turun setelah membayar ongkos taksi. Ia kemudian memandang gedung tinggi yang menjulang di hadapannya dengan masygul.

Sinar matahari mengintip malu-malu dari balik taman di belakangnya. Yoona menghela nafas sedih. Jika ia melangkah memasuki gedung CKHB Media, maka ia akan berpisah dengan keluarga dan semua kehidupannya di masa kini untuk selamanya. Takkan ada jalan memutar lagi. Changwook sudah menunggunya di dalam gedung itu dan mereka berdua akan segera pergi ke suatu negera asing di luar Korea Selatan.

Yoona tak sanggup lagi untuk menangis. Suhu yang dingin menusuk tulang telah mengubah tetesan airmatanya menjadi kristal-kristal es yang sangat halus. Yoona menarik nafas untuk yang terakhir kalinya sebelum ia melangkahkan kakinya menyeberangi jalan. Inilah takdir yang harus ia jalani sekarang.

Yoona hampir saja tertabrak mobil yang melintas sangat cepat. Dengan jantung yang hampir copot, ia buru-buru melompat ke pinggir.

Tiga buah mobil berhenti secara sembarang di parkiran gedung CKHB Media. Dahi Yoona mengerut dengan sendirinya melihat logo dan tulisan yang menempel pada pintu mobil.

Kepolisian Metropolitan Seoul.

Ada apa ini? Dada Yoona berdenyut-denyut tak karuan.

Perempuan cantik itu tak tahu apakah ia harus mengikuti para petugas polisi itu masuk ke dalam gedung atau bersembunyi di suatu tempat dan melihat apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Salju yang belum sempat dibersihkan dari halaman gedung CKHB Media membuat kaki kurus Yoona terdiam kaku. Namun ia buru-buru menyingkir saat kedua matanya melihat para polisi tadi membawa Ji Changwook dalam keadaan tangan diborgol.

"Lepaskan aku! Kalian membuat kesalahan besar! Aku bukan pembunuh Sharon Yang! Kalian menangkap orang yang salah!"

Yoona mendekap resleting mantelnya saat Changwook dimasukkan ke dalam mobil polisi. Ia bernafas dengan cepat menyaksikan mobil-mobil polisi itu bergerak meninggalkan pelataran gedung.

Tiga orang satpam dan beberapa staff yang berada di dalam CKHB Media mengerumuni pintu masuk utama. Wajah-wajah mereka menunjukkan ekspresi bingung, kalut, dan terkejut. Yoona sadar, bertanya tentang apa yang baru saja terjadi pada orang-orang itu adalah percuma. Ia lekas-lekas pergi dari sana dan memanggil sebuah taksi lain.

BECAUSE YOU HATE ME || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang